OKI Dukung Inisiatif Liga Arab untuk Rekonstruksi Jalur Gaza: Dukungan Internasional Diharapkan

OKI Dukung Rekonstruksi Gaza: Seruan Dukungan Internasional Menggema

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) secara resmi telah mengadopsi rencana Liga Arab untuk rekonstruksi Jalur Gaza, menandai sebuah langkah signifikan dalam upaya internasional untuk mengatasi krisis kemanusiaan dan politik di wilayah tersebut. Keputusan ini diambil dalam pertemuan darurat di Jeddah, Arab Saudi, menyusul pengesahan rencana tersebut oleh Liga Arab dalam KTT di Kairo beberapa hari sebelumnya. OKI menyerukan dukungan penuh dari komunitas internasional, termasuk lembaga-lembaga pendanaan internasional dan regional, untuk memastikan keberhasilan inisiatif ini. Komunike yang dikeluarkan pasca pertemuan menekankan pentingnya dukungan segera dan komprehensif untuk rencana pemulihan dan rekonstruksi awal Gaza.

Rencana yang diusulkan, meskipun mendapat sambutan positif dari OKI, telah memicu debat internasional. Alternatif yang sebelumnya diajukan Mesir, yang menuai banyak kritik, berfokus pada rekonstruksi Gaza di bawah pemerintahan Otoritas Palestina. Namun, usulan tersebut, yang tidak secara eksplisit membahas peran Hamas – kelompok yang saat ini mengendalikan Gaza – telah ditolak oleh AS dan Israel. Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Tammy Bruce, menyatakan bahwa rencana Mesir tidak memenuhi harapan Washington. Sebaliknya, Steve Witkoff, utusan mantan Presiden AS Donald Trump untuk Timur Tengah, memberikan respon positif, menyebutnya sebagai langkah awal yang baik. Perbedaan pendapat ini menyoroti kompleksitas situasi politik di wilayah tersebut dan tantangan dalam mencapai konsensus internasional.

Perbedaan pandangan terhadap rencana tersebut juga terlihat pada reaksi terhadap gagasan kontroversial mantan Presiden Trump yang sebelumnya mengusulkan agar AS mengambil alih Gaza dan mengubahnya menjadi "Riviera Timur Tengah", bahkan mengusulkan pemindahan penduduk Palestina. Gagasan ini telah memicu kemarahan global dan mendapat kecaman luas. Menteri Luar Negeri Mesir, Badr Abdelatty, menyatakan harapannya agar rencana Liga Arab yang didukung OKI dapat mendapatkan dukungan lebih luas, termasuk dari AS dan negara-negara seperti Jepang, Rusia, dan China. Ia menjelaskan bahwa langkah selanjutnya adalah menjadikan rencana tersebut sebagai inisiatif internasional melalui adopsi oleh Uni Eropa dan negara-negara lain.

Rabha Seif Allam dari Pusat Studi Politik dan Strategis Al-Ahram di Kairo menjelaskan bahwa dukungan Mesir terhadap rencana ini merupakan upaya untuk membangun koalisi internasional yang menolak pemindahan paksa warga Palestina dari Gaza. Hal ini menyoroti pentingnya aspek kemanusiaan dalam krisis ini dan kebutuhan akan solusi yang adil dan berkelanjutan. Adopsi rencana Liga Arab oleh OKI menjadi tonggak penting, namun tantangan besar masih ada di depan untuk merealisasikan rekonstruksi Gaza dan memastikan masa depan yang lebih baik bagi penduduknya. Peran aktif dan dukungan komprehensif dari komunitas internasional menjadi kunci keberhasilan upaya ini.

Catatan: Perbedaan pendapat mengenai peran Hamas dalam rencana rekonstruksi dan reaksi yang beragam terhadap usulan alternatif menjadi poin penting yang perlu diperhatikan dalam perkembangan situasi ini.