Garuda Indonesia Bantah Rekrut Eks Karyawan Lion Air Secara Massal, Pastikan Prosedur Sesuai GCG

Polemik perekrutan karyawan di tubuh Garuda Indonesia menjadi sorotan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani Panjaitan, memberikan klarifikasi terkait isu perekrutan mantan karyawan Lion Air secara massal ke dalam perusahaan penerbangan pelat merah tersebut.

Wamildan membantah tudingan tersebut dan menegaskan bahwa proses rekrutmen yang dilakukan Garuda Indonesia telah sesuai dengan prosedur yang berlaku serta menjunjung tinggi prinsip Good Corporate Governance (GCG). Ia menjelaskan bahwa Garuda Indonesia tidak hanya merekrut dari Lion Air, tetapi juga dari berbagai perusahaan lain di industri penerbangan yang memiliki reputasi profesional.

"Kami ingin meluruskan bahwa tidak benar adanya perekrutan eksklusif karyawan dari Lion Air. Kami membuka kesempatan bagi talenta-talenta terbaik dari berbagai latar belakang perusahaan penerbangan," ujar Wamildan dalam RDP yang berlangsung di Jakarta, Rabu (7/5/2025).

Wamildan menambahkan, fokus utama Garuda Indonesia adalah merekrut individu yang kompeten dan profesional di bidangnya, tanpa memandang asal perusahaan sebelumnya. Proses seleksi dilakukan secara ketat dan transparan untuk memastikan bahwa kandidat yang terpilih memiliki kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

"Kami memahami bahwa isu ini menimbulkan berbagai spekulasi dan kekhawatiran. Namun, kami berkomitmen untuk menjalankan proses rekrutmen secara adil dan profesional, serta mengedepankan kepentingan perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan," tegas Wamildan.

Sebelumnya, anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam, menyoroti isu ini dan meminta klarifikasi dari Direktur Utama Garuda Indonesia. Mufti Anam menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap Garuda Indonesia, terutama setelah upaya restrukturisasi yang telah dilakukan.

"Kami berharap Garuda Indonesia dapat memberikan penjelasan yang komprehensif mengenai isu ini, sehingga tidak menimbulkan keraguan di kalangan masyarakat," kata Mufti Anam.

Wamildan mengakui bahwa proses integrasi karyawan baru, termasuk yang berasal dari Lion Air atau perusahaan lain, dapat menimbulkan tantangan tersendiri. Namun, ia meyakinkan bahwa Garuda Indonesia memiliki program dan strategi yang komprehensif untuk membangun tim yang solid dan harmonis.

"Kami menyadari bahwa membangun tim yang kuat membutuhkan waktu dan upaya. Kami akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan suportif, di mana semua karyawan dapat berkontribusi secara optimal," pungkas Wamildan.