Penanganan Warga Bermasalah di Cirebon: Dedi Mulyadi Usulkan Pembinaan di Barak Militer
Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mempertimbangkan langkah inovatif dalam menangani permasalahan sosial di wilayah Cirebon. Mantan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengusulkan program pembinaan intensif di lingkungan barak militer bagi warga yang terlibat dalam berbagai masalah, termasuk penyalahgunaan alkohol, perjudian, dan tindakan yang meresahkan masyarakat.
Inisiatif ini muncul sebagai respons terhadap evaluasi sistem pemidanaan konvensional yang dinilai kurang efektif dalam memberikan efek jera. Dedi Mulyadi berpendapat bahwa hukuman penjara seringkali tidak mengubah perilaku pelaku pelanggaran ringan. Mereka cenderung mengulangi perbuatan melanggar hukum setelah bebas.
"Kita tidak bisa hanya mengandalkan penahanan. Kita harus mencari cara agar orang benar-benar berubah," tegas Dedi Mulyadi saat diwawancarai di Cirebon, usai menghadiri acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Barat.
Program ini diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih komprehensif. Dedi Mulyadi mencontohkan keberhasilan program serupa yang telah diterapkan pada siswa sekolah yang bermasalah. Setelah mengikuti pelatihan di barak militer, para siswa menunjukkan peningkatan disiplin, pola tidur yang lebih teratur, dan meninggalkan kebiasaan buruk seperti merokok dan bermain game online hingga larut malam.
"Perkembangan mereka sangat positif. Mereka menjadi lebih disiplin, makan dengan baik, dan meninggalkan kebiasaan buruk," jelas Dedi Mulyadi.
Meski demikian, Dedi Mulyadi menekankan pentingnya dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar agar perubahan positif tersebut dapat berlanjut setelah mereka kembali ke masyarakat. Ia juga menyebutkan bahwa program serupa sedang dipertimbangkan untuk diterapkan pada Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai kurang produktif dan bermasalah, meskipun formula pembinaannya masih dalam tahap pengkajian.
Program pembinaan di barak militer direncanakan akan mencakup berbagai aspek, seperti:
- Pembentukan karakter dan kedisiplinan
- Peningkatan kesadaran hukum dan tanggung jawab sosial
- Pelatihan keterampilan untuk meningkatkan potensi ekonomi
- Pendampingan psikologis untuk mengatasi masalah pribadi
Dengan pendekatan holistik ini, diharapkan para peserta program dapat mengalami perubahan positif yang berkelanjutan dan menjadi anggota masyarakat yang lebih baik.
Inisiatif ini masih dalam tahap perencanaan dan memerlukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk TNI, kepolisian, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat berharap program ini dapat menjadi solusi efektif dalam mengatasi masalah sosial dan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif di Cirebon dan wilayah lainnya.