Penolakan Ormas di Bali: Peran Sentral Pecalang dalam Menjaga Keamanan Desa Adat
Bali, pulau yang terkenal dengan keindahan alam dan budayanya yang kaya, memiliki cara unik dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakatnya. Keberadaan pecalang, atau polisi adat, menjadi fondasi kuat dalam sistem keamanan tradisional Bali, sehingga memicu penolakan terhadap organisasi masyarakat (ormas) dari luar.
Dewan Adat dan tokoh masyarakat Bali berpendapat bahwa kehadiran ormas seperti Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya tidak diperlukan. Mereka meyakini bahwa keamanan dan kedamaian Bali telah terjamin melalui sinergi antara aparatur negara (TNI dan Polri) dengan pecalang.
Pecalang memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga keamanan di tingkat desa adat. Mereka dipilih melalui proses musyawarah yang melibatkan seluruh warga desa. Proses pemilihan pecalang ini mencerminkan nilai-nilai demokrasi dan partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungannya.
Syarat Menjadi Pecalang:
- Beragama Hindu
- Warga asli desa adat
- Sehat fisik dan mental
- Berperilaku baik
Jumlah pecalang di setiap desa adat bervariasi, tergantung pada jumlah penduduk dan luas wilayah desa. Semakin besar desa, semakin banyak pecalang yang dibutuhkan. Setelah terpilih, para pecalang akan mendapatkan pelatihan khusus untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
Pecalang bukan hanya sekadar petugas keamanan, tetapi juga merupakan bagian integral dari struktur desa adat. Mereka bekerja sama dengan kepala desa dan perangkat desa lainnya untuk menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis. Keberadaan pecalang juga menjadi simbol identitas dan kebanggaan masyarakat Bali.
Keberadaan 1.428 desa adat di Bali dengan sistem keamanan tradisional yang kuat menjadi alasan utama penolakan terhadap ormas dari luar. Masyarakat Bali meyakini bahwa mereka memiliki kemampuan sendiri dalam menjaga keamanan dan ketertiban, tanpa perlu intervensi dari pihak lain. Penolakan ini juga merupakan bentuk komitmen masyarakat Bali untuk melestarikan budaya dan tradisi mereka, termasuk sistem keamanan tradisional yang telah teruji selama berabad-abad.