Ancaman Tersembunyi: Waspadai Hipertensi dan Kolesterol Tinggi Melalui Deteksi Dini
Hipertensi atau tekanan darah tinggi dan kadar kolesterol tinggi seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas, menjadikannya faktor risiko utama penyakit kronis yang berbahaya. Kondisi ini seringkali tidak terdeteksi hingga menyebabkan komplikasi serius.
Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi ketika tekanan darah sistolik mencapai 140 mmHg atau lebih, dan tekanan darah diastolik mencapai 90 mmHg atau lebih. Beberapa faktor risiko yang berkontribusi terhadap hipertensi meliputi faktor genetik, usia, dan terutama gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak, serta kurangnya aktivitas fisik.
Banyak individu tidak menyadari bahwa mereka menderita tekanan darah tinggi kecuali mereka melakukan pemeriksaan rutin. Seringkali, gejala baru muncul ketika komplikasi seperti kerusakan ginjal atau penyakit jantung telah terjadi. Itulah sebabnya hipertensi sering disebut sebagai "silent killer" atau pembunuh diam-diam, karena perkembangan penyakit yang tidak terasa.
Selain hipertensi, kadar kolesterol tinggi juga termasuk dalam kategori penyakit "silent killer". Seseorang mungkin merasa sehat selama bertahun-tahun tanpa menyadari bahwa mereka menderita hipertensi, kolesterol tinggi, atau bahkan diabetes.
Dalam sebuah acara skrining kesehatan gratis yang diselenggarakan oleh Dexa Medica di Kota Bogor, Jawa Barat (5/5), dr. Patricia menjelaskan bahwa banyak orang dengan tekanan darah tinggi atau kadar gula darah tinggi tidak menyadarinya karena tidak merasakan gejala apapun. Dalam acara tersebut, banyak peserta yang awalnya hanya ingin melakukan pemeriksaan kesehatan rutin, namun setelah skrining, ternyata memiliki kadar gula darah, tekanan darah, dan kolesterol yang tinggi.
Hasil skrining kesehatan gratis yang diikuti oleh sekitar 490 orang menunjukkan bahwa hampir 60 persen memiliki kadar kolesterol jahat (LDL) yang tinggi, 45 persen menderita tekanan darah tinggi, dan 12 persen memiliki kadar gula darah tinggi.
Selain itu, mayoritas peserta, yaitu 354 orang (72%), mengakui belum pernah melakukan pemeriksaan kesehatan sebelumnya, dan hanya 136 orang yang pernah memeriksakan diri dalam 6 bulan terakhir.
Data Statistik Kesehatan Dunia WHO tahun 2012 menunjukkan bahwa hipertensi merupakan penyebab utama 51 persen kematian akibat stroke dan 45 persen kematian akibat penyakit jantung koroner.
Oleh karena itu, deteksi dini menjadi sangat penting agar pengobatan dapat dilakukan lebih awal dan mencegah komplikasi yang lebih serius.
Manager Dharma Dexa, Mateus Ramidi, menjelaskan bahwa kegiatan skrining kesehatan yang diselenggarakan oleh Dexa Medica bertujuan untuk menjangkau masyarakat dengan pendekatan yang praktis dan berdampak langsung.
"Kami percaya bahwa langkah sederhana seperti cek kesehatan dapat memberikan perubahan besar dalam kualitas hidup seseorang," ujarnya.
Program Cek Segitiga yang diluncurkan pada tahun 2024 telah hadir di tujuh kota besar—Jakarta, Palembang, Bandung, Tangerang Selatan, Surabaya, Yogyakarta, dan kini Bogor—dan telah melayani lebih dari 6.000 warga.