Tragedi Bus ALS di Padang Panjang: Diduga Rem Blong Usai Perbaikan di Bukittinggi
Kecelakaan Maut Bus ALS: Dugaan Sementara Akibat Rem Blong Setelah Perbaikan
Sebuah insiden tragis menimpa Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) dengan rute Medan-Bekasi, yang mengalami kecelakaan di Padang Panjang, Sumatera Barat. Kecelakaan tersebut mengakibatkan 12 penumpang meninggal dunia dan puluhan lainnya mengalami luka-luka. Informasi awal menyebutkan bahwa bus sempat berhenti di Bukittinggi untuk perbaikan sebelum melanjutkan perjalanan.
Menurut kesaksian salah seorang penumpang selamat, bus ALS mengalami kendala teknis dan harus menjalani perbaikan di Bukittinggi. Desmon, nama penumpang tersebut, menuturkan bahwa perbaikan memakan waktu cukup lama, hingga menjelang subuh. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa perbaikan tersebut mungkin tidak dilakukan secara optimal, yang kemudian berakibat fatal dalam perjalanan.
"Saya naik dari Siborongborong, perjalanan awalnya lancar saja. Tidak ada indikasi atau pemberitahuan dari sopir bahwa bus mengalami masalah," ungkap Desmon saat ditemui di RSUD Kota Padang Panjang. Namun, setibanya di Bukittinggi, Desmon melihat sopir melakukan perbaikan terhadap bus. Setelah perbaikan selesai, sopir kemudian diganti dengan sopir lain.
Keterangan Desmon memberikan petunjuk penting terkait kronologi kejadian. Dugaan sementara, kecelakaan disebabkan oleh hilangnya fungsi pengereman saat bus melaju dari arah Bukittinggi menuju Padang. Kondisi jalan yang menurun dan berkelok-kelok di wilayah tersebut semakin memperburuk situasi, hingga akhirnya bus terbalik dan menyebabkan kecelakaan maut.
Saat kejadian, Desmon duduk di bangku nomor tiga di belakang sopir. Ia bersyukur bisa selamat dari kecelakaan tersebut, meskipun mengalami trauma yang mendalam. "Saya sangat kaget ketika bus tiba-tiba terbalik. Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan untuk hidup," ujarnya.
Direktur RSUD Kota Padang Panjang, dr. Lismawati, menyatakan bahwa pihaknya telah menerima 16 korban selamat, dengan rincian 2 korban mengalami luka berat, 4 korban mengalami patah tulang, dan 10 korban lainnya mengalami luka ringan. Selain itu, rumah sakit juga menerima 12 jenazah korban meninggal dunia. Sebagian besar jenazah telah diambil oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
Pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kecelakaan ini. Dugaan sementara mengarah pada masalah pengereman, namun tidak menutup kemungkinan adanya faktor lain yang turut berkontribusi. Investigasi akan melibatkan pemeriksaan terhadap kondisi bus, keterangan saksi, dan analisis rekaman data dari kendaraan.
Kecelakaan ini menjadi pengingat bagi seluruh operator transportasi untuk senantiasa mengutamakan keselamatan penumpang. Pemeriksaan rutin terhadap kondisi kendaraan dan pelatihan yang memadai bagi pengemudi adalah langkah-langkah penting yang harus dilakukan untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Berikut adalah rincian informasi terkait kecelakaan:
- Rute Bus: Medan-Bekasi
- Nomor Polisi: B 7512 FGA
- Jumlah Korban Meninggal: 12 orang
- Jumlah Korban Luka: 23 orang (dirawat di RSUD Padang Panjang dan RS Yarsi Padang Panjang)
- Dugaan Penyebab: Hilangnya fungsi pengereman