Kenaikan Suhu Global Ancam Kelestarian Flora Pegunungan: Adaptasi Alami Terhambat

Perubahan iklim yang semakin cepat menimbulkan ancaman serius bagi kelangsungan hidup berbagai spesies tumbuhan, terutama yang hidup di ekosistem pegunungan. Sebuah studi yang melibatkan ahli biologi tumbuhan, ahli genetika, dan ahli ekologi dari berbagai universitas mengungkapkan bahwa banyak tanaman gunung menghadapi kesulitan untuk beradaptasi dengan kenaikan suhu akibat pemanasan global. Penelitian ini menyoroti kerentanan flora pegunungan terhadap perubahan lingkungan yang drastis dan implikasinya terhadap keanekaragaman hayati.

Studi yang berlangsung selama hampir satu dekade ini, berfokus pada rockcress Drummond atau Boechera stricta, spesies tanaman berbunga yang umum ditemukan di pegunungan Amerika Utara. Para peneliti menanam lebih dari 100.000 spesimen di berbagai ketinggian dan memanipulasi lapisan salju di beberapa area untuk mensimulasikan efek kenaikan suhu. Selain itu, analisis genetik dilakukan terhadap sampel tanaman dari berbagai lokasi untuk mendeteksi potensi perubahan evolusioner sebagai respons terhadap perubahan suhu.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman rockcress Drummond menunjukkan keterbatasan signifikan dalam mengubah sifat alaminya agar dapat bertahan hidup dalam kondisi suhu yang lebih tinggi. Selain itu, tidak ditemukan bukti bahwa tanaman mampu bermigrasi ke lereng gunung yang lebih tinggi dengan kecepatan yang cukup untuk menghindari dampak kenaikan suhu. Keterbatasan ini mengindikasikan bahwa kemampuan adaptasi alami tanaman pegunungan tidak secepat laju perubahan iklim, sehingga mengancam kelangsungan hidup mereka.

Temuan ini mengkhawatirkan karena meskipun penelitian ini berfokus pada satu spesies, implikasinya dapat meluas ke berbagai jenis tumbuhan lain yang hidup di ekosistem pegunungan dengan zona ketinggian yang terbatas. Ekosistem pegunungan sering kali menjadi rumah bagi spesies endemik yang sangat rentan terhadap perubahan lingkungan. Hilangnya spesies-spesies ini dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap keseimbangan ekologi dan fungsi ekosistem secara keseluruhan.

Sally Aitken, seorang ilmuwan konservasi dari University of British Columbia, Kanada, menyarankan bahwa intervensi manusia mungkin diperlukan untuk menyelamatkan beberapa spesies tanaman pegunungan. Beberapa tindakan yang mungkin dilakukan termasuk memindahkan tanaman ke ketinggian yang lebih tinggi atau membantu mereka beradaptasi melalui program pemuliaan selektif. Namun, upaya konservasi ini memerlukan komitmen jangka panjang dan kerjasama dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, organisasi konservasi, dan masyarakat umum.

Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk membantu tanaman pegunungan beradaptasi dengan perubahan iklim:

  • Konservasi habitat: Melindungi habitat alami tanaman pegunungan dari gangguan manusia, seperti deforestasi dan pembangunan, sangat penting untuk memastikan kelangsungan hidup mereka.
  • Pengendalian spesies invasif: Spesies invasif dapat bersaing dengan tanaman asli untuk mendapatkan sumber daya dan ruang, sehingga memperburuk dampak perubahan iklim.
  • Pemantauan populasi tanaman: Memantau populasi tanaman pegunungan secara teratur dapat membantu mengidentifikasi spesies yang paling rentan terhadap perubahan iklim dan memprioritaskan upaya konservasi.
  • Penelitian lebih lanjut: Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami mekanisme adaptasi tanaman pegunungan dan mengembangkan strategi konservasi yang efektif.