Lautaro Martinez: Air Mata Keraguan Berubah Jadi Sukacita di Semifinal Liga Champions
Lautaro Martinez, penyerang andalan Inter Milan, mengungkapkan perjuangan emosionalnya untuk bisa tampil di leg kedua semifinal Liga Champions melawan Barcelona. Martinez mengaku sempat dilanda kekhawatiran mendalam dan bahkan meneteskan air mata karena cedera yang dialaminya pada leg pertama. Namun, berkat ketekunan dan dukungan tim medis, ia berhasil pulih tepat waktu dan menjadi bagian penting dari kemenangan Nerazzurri yang mengantarkan mereka ke final.
Pada pertandingan yang berlangsung di San Siro tersebut, Martinez mencetak satu gol dalam kemenangan dramatis 4-3 atas Barcelona. Pemain asal Argentina ini awalnya diragukan tampil setelah mengalami cedera otot pada leg pertama yang berakhir imbang 3-3 di Camp Nou. Ketidakpastian semakin bertambah ketika ia absen saat Inter mengalahkan Hellas Verona di Serie A. Namun, semangat pantang menyerah Martinez dan kerja keras tim medis klub membuahkan hasil. Ia berhasil pulih dan tampil, meski belum dalam kondisi puncak.
Martinez bermain selama 71 menit sebelum digantikan oleh Mehdi Taremi. Kontribusinya sangat krusial, dengan mencetak gol pembuka di menit ke-21 dan menjadi aktor penting dalam terciptanya penalti yang dieksekusi dengan sukses oleh Hakan Calhanoglu. Usai pertandingan, Martinez berbagi kisah tentang masa-masa sulit yang dialaminya setelah cedera pada leg pertama.
"Saya merasakan sakit di kaki dan dua hari pertama saya hanya duduk di rumah sambil menangis," ungkap Martinez kepada Sky Sport Italia. "Tetapi kami bekerja sama dengan staf dan saya berhasil pulih, meskipun saya belum 100 persen," imbuhnya. Martinez menambahkan bahwa ia selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap pertandingan, terutama di laga-laga penting seperti semifinal Liga Champions. Ia juga mengungkapkan janjinya kepada keluarganya untuk bisa bermain di leg kedua.
Martinez menegaskan bahwa Inter Milan memiliki ambisi besar untuk meraih gelar Liga Champions setelah mencapai final pada tahun 2023, di mana mereka dikalahkan oleh Manchester City. Kini, dengan kesempatan baru, ia bertekad untuk membawa Inter meraih hasil yang berbeda dan mencatatkan sejarah.
"Kami sudah memikirkan hal ini sehari setelah kami kalah di final terakhir. Sekarang kami harus memulihkan energi, menyelesaikan musim ini dengan baik, dan tahu kami punya kesempatan lain untuk menulis sejarah," pungkas Martinez.