Suasana duka mendalam menyelimuti Dusun Mendut 1, Kelurahan Mendut, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Rabu (7/5/2025) petang. Kedatangan jenazah Isna Hayati, salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah truk tronton dan angkutan kota (angkot), disambut dengan isak tangis keluarga, kerabat, dan tetangga.

Isna Hayati, seorang guru di SD IT As Syafi'iyah, Mungkid, menjadi salah satu dari 11 korban jiwa dalam kecelakaan maut tersebut. Jenazah tiba di rumah duka sekitar pukul 17.51 WIB dan langsung disemayamkan. Kurang lebih satu setengah jam kemudian, almarhumah dimakamkan di tempat pemakaman umum yang berlokasi tidak jauh dari kediamannya. Suasana haru terus terasa saat prosesi pemakaman berlangsung.

Muti'ah (55), ibu dari Isna, mengaku sangat terpukul saat mendengar kabar duka tersebut. Ia mengetahui bahwa angkot yang ditumpangi putrinya bersama rekan-rekan guru SD IT As Syafi'iyah mengalami kecelakaan saat hendak bertakziah di wilayah Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Muti'ah yang sedang bekerja di tempat jahit langsung dijemput oleh saudaranya setelah mendengar kabar buruk itu.

Kepergian Isna meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan orang-orang terdekatnya. Almarhumah meninggalkan seorang anak yang masih sangat kecil, belum genap berusia 2 tahun.

Kecelakaan tragis ini menelan 11 korban jiwa, yang terdiri dari 10 guru dan seorang sopir angkot. Selain itu, enam orang lainnya mengalami luka-luka dan harus menjalani perawatan medis. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB ketika sebuah truk tronton dengan nomor polisi B 9970 BYZ melaju dari arah Magelang menuju Purworejo.

Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan diduga disebabkan oleh rem blong yang dialami truk tronton saat melintasi jalan menurun dan menikung. Akibatnya, pengemudi truk kehilangan kendali dan menabrak angkot yang berada di depannya. Setelah menabrak angkot, truk tersebut juga menghantam sebuah rumah yang berada di pinggir jalan.