Tragedi di Temanggung: Bocah SD Meninggal Dunia Terseret Arus Sungai Bulu

TEMANGGUNG – Kabar duka menyelimuti Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, setelah seorang siswa sekolah dasar (SD) menjadi korban keganasan arus Sungai Bulu. Insiden tragis ini terjadi pada hari Rabu, (7/5/2025), ketika korban yang diketahui berinisial SA (9), bersama empat orang temannya sedang bermain di sungai yang terletak di Dusun Menayu, Desa/Kecamatan Bulu.

Menurut keterangan yang dihimpun dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, peristiwa nahas ini terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, SA dan teman-temannya sedang berenang di Sungai Bulu. Diduga, tanpa disadari oleh mereka, arus sungai tiba-tiba membesar akibat banjir kiriman dari wilayah hulu sungai. Akibatnya, SA terseret derasnya arus dan tak mampu menyelamatkan diri.

Upaya penyelamatan sempat dilakukan oleh salah seorang teman korban yang mencoba meraih tangannya. Namun, derasnya arus sungai membuat usahanya sia-sia. Korban kemudian hilang terbawa arus.

Tim SAR gabungan dari BPBD, TNI, Polri, relawan, dan warga setempat segera melakukan pencarian intensif di sepanjang Sungai Bulu. Setelah melakukan pencarian selama kurang lebih 1,5 jam, akhirnya SA ditemukan sekitar 3 kilometer dari lokasi awal kejadian. Sayangnya, saat ditemukan, korban sudah dalam kondisi tidak bernyawa.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Temanggung, Totok Nursetyanto, menjelaskan bahwa meskipun hujan tidak terlalu deras di lokasi kejadian, banjir kiriman dari hulu sungai diduga menjadi penyebab utama derasnya arus Sungai Bulu. Ia mengimbau kepada masyarakat, khususnya anak-anak, untuk tidak bermain di sungai, terutama saat musim pancaroba seperti saat ini. Potensi banjir kiriman dari hulu sungai masih sangat tinggi dan sulit diprediksi.

"Kami mengimbau agar anak-anak menghindari bermain di sungai, lebih-lebih pada transisi musim penghujan ke musim kemarau," ujar Totok.

Jenazah SA telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang mengintai di lingkungan sekitar, terutama saat musim pancaroba.

Berikut adalah beberapa poin penting yang perlu diperhatikan:

  • Bahaya Banjir Kiriman: Banjir kiriman dari hulu sungai dapat terjadi secara tiba-tiba dan sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang sedang beraktivitas di sungai.
  • Pengawasan Orang Tua: Orang tua diharapkan untuk selalu mengawasi anak-anak mereka saat bermain di luar rumah, terutama di dekat sungai atau area perairan lainnya.
  • Edukasi Mitigasi Bencana: Masyarakat perlu diberikan edukasi mengenai mitigasi bencana, termasuk cara-cara menyelamatkan diri saat terjadi banjir atau bencana alam lainnya.