AirPods 4: Pengalaman Audio Terbuka yang Membuat Ketagihan
Apple kembali meramaikan pasar true wireless stereo (TWS) dengan meluncurkan AirPods 4 dalam dua varian: dengan peredam bising aktif (ANC) dan versi standar. Meskipun varian ANC lebih unggul di atas kertas, performa audio dari AirPods 4 versi standar menawarkan pengalaman yang tak kalah menarik, bahkan membuat ketagihan, terutama bagi pengguna yang kurang menyukai karakter suara dari earphone open ear pada umumnya.
Secara visual, kedua varian AirPods 4 hampir identik. Perbedaan paling kentara terletak pada casing versi ANC yang dilengkapi lubang speaker dan mikrofon di bagian bawah, serta bobot yang sedikit lebih berat, sekitar 2,4 gram. Desain earphone kedua varian sama persis, mengadopsi desain open ear yang memungkinkan pengguna tetap mendengar suara lingkungan sekitar.
AirPods 4 mengadopsi desain serupa AirPods 3 dengan tangkai pendek yang mengarah ke depan, mengikuti kontur telinga manusia. Desain ini menawarkan kenyamanan lebih dibandingkan generasi sebelumnya yang memiliki tangkai panjang menjuntai. Namun, karena desain open ear tanpa eartips silikon, AirPods 4 mungkin tidak cocok untuk semua bentuk telinga. Ukuran telinga yang terlalu kecil dapat menghalangi earphone terpasang sempurna, sehingga memengaruhi kualitas suara yang dihasilkan secara signifikan.
Di balik desainnya yang ringkas, AirPods 4 menyimpan driver 11mm yang dipadukan dengan chip H2, otak yang juga digunakan pada AirPods Pro 2. Konektivitasnya mengandalkan Bluetooth 5.3 dengan dukungan codec AAC, AAC-ELD, dan SBC. Tombol kapasitif pada tangkai earphone mudah dijangkau dan menawarkan kontrol yang nyaman. Pengguna dapat dengan mudah melakukan berbagai perintah, seperti memutar atau menjeda musik, mengganti lagu, dan memutar ulang lagu dari awal, hanya dengan menekan tombol sekali, dua kali, atau tiga kali. Setiap penekanan memberikan umpan balik berupa suara klik, menciptakan ilusi umpan balik haptik yang intuitif.
Kualitas suara menjadi daya tarik utama AirPods 4. Earphone open ear biasanya memiliki keterbatasan dalam menghasilkan suara bass yang dalam (sub bass) karena desainnya yang terbuka. Namun, AirPods 4 berhasil mengatasi masalah ini dengan baik. Suara bass yang dihasilkan tidak kurang, tetapi juga tidak berlebihan. Bass terasa penuh dan bertenaga, tanpa mengorbankan kejernihan suara pada frekuensi menengah dan tinggi. Keseimbangan suara yang baik ini membuat AirPods 4 cocok untuk berbagai genre musik.
Apple tampaknya menerapkan Adaptive EQ pada AirPods 4, menyesuaikan equalizer setiap suara yang diputar sesuai dengan posisi earphone di telinga pengguna. Hal ini membuat karakteristik suara AirPods 4 sulit ditentukan secara pasti, tetapi memastikan pengalaman audio yang optimal bagi setiap individu.
Secara keseluruhan, kualitas suara AirPods 4 sangat memuaskan. Kombinasi desain open ear yang nyaman dan kualitas audio yang mumpuni membuat AirPods 4 menjadi pilihan ideal untuk digunakan di dalam ruangan yang tidak terlalu bising, baik untuk menonton film, serial, maupun mendengarkan musik.
Dalam hal daya tahan baterai, AirPods 4 mampu bertahan sekitar 5 jam penggunaan, sesuai dengan klaim Apple. Pengisian daya pun semakin mudah berkat penggunaan port USB-C, meskipun sayangnya tidak mendukung pengisian daya nirkabel Qi.
AirPods 4 adalah pilihan tepat bagi pengguna iPhone dan produk Apple lainnya yang mencari TWS yang nyaman digunakan di dalam ruangan, tanpa mengisolasi diri sepenuhnya dari lingkungan sekitar.