Tragedi di Kendari: Tiga Balita Meregang Nyawa Akibat Kebakaran Rumah Saat Ditinggal Ibu
Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, dilanda duka mendalam setelah kebakaran tragis merenggut nyawa tiga balita dan menyebabkan satu lainnya dalam kondisi kritis. Insiden ini terjadi di sebuah rumah yang terletak di Jalan R. Soeprapto, Kelurahan Punggolaka, Kecamatan Puuwatu, pada Senin (6/5/2025).
Menurut keterangan pihak kepolisian, kebakaran terjadi saat keempat balita malang tersebut ditinggalkan sendirian di rumah oleh ibu mereka. Ironisnya, sang ibu dilaporkan pergi bersama kekasihnya, meninggalkan anak-anaknya tanpa pengawasan orang dewasa.
Api dengan cepat melalap bangunan rumah, menyebabkan dua balita, AZP yang baru berusia satu tahun dan ANP yang berusia dua setengah tahun, meninggal dunia di lokasi kejadian. Balita kembar ANP, AN, sempat dilarikan ke Rumah Sakit Hermina Kendari, namun nyawanya tidak dapat diselamatkan akibat luka bakar yang parah. Sementara itu, S, balita berusia empat tahun, saat ini masih berjuang untuk hidupnya di ruang ICU Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.
Kanit Reskrim Polsek Mandonga, Ipda Andry Irwanto, mengungkapkan bahwa saat kejadian, rumah tersebut dalam keadaan kosong tanpa kehadiran orang dewasa. Kakek dari para korban, Yoman (51), pemilik rumah, sedang berada di luar kota, tepatnya di Unaaha, Kabupaten Konawe. Ibu dari keempat balita tersebut dikabarkan pergi membeli makanan bersama kekasihnya, menambah pilu tragedi ini.
Kasus ini tengah dalam penyelidikan mendalam oleh pihak kepolisian. Fokus utama penyelidikan adalah untuk mengungkap potensi unsur kelalaian dalam insiden kebakaran ini. Fakta bahwa keempat balita ditinggalkan tanpa pengawasan orang dewasa menjadi perhatian serius. Pihak berwenang berjanji untuk mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Kendari, Junaidin Umar, menjelaskan bahwa api sudah membesar saat petugas pemadam kebakaran tiba di lokasi kejadian. Warga sekitar yang panik memberitahukan bahwa masih ada anak-anak yang terjebak di dalam rumah yang terbakar. Petugas pemadam kebakaran menemukan dua korban yang meninggal dunia di antara lemari dan spring bed, menunjukkan betapa dahsyatnya kobaran api.
Tragedi ini menjadi pengingat pahit akan pentingnya pengawasan orang dewasa terhadap anak-anak, terutama balita. Kelalaian dalam pengawasan dapat berakibat fatal, seperti yang terjadi dalam insiden kebakaran di Kendari ini. Masyarakat diimbau untuk lebih peduli dan meningkatkan kesadaran akan keselamatan anak-anak di lingkungan sekitar.