Langkah Arsenal Terhenti di Semifinal Liga Champions, Arteta Jadi Sorotan Tajam

Mimpi Arsenal Kandas di Parc des Princes: Kekalahan Kontra PSG Menuai Kritik Pedas untuk Arteta

Ambisi Arsenal untuk merengkuh trofi Liga Champions musim ini harus pupus setelah dikalahkan Paris Saint-Germain (PSG) dengan skor 1-2 dalam laga leg kedua semifinal yang digelar di Parc des Princes, Kamis (8/5/2025) dini hari WIB. Hasil ini memastikan PSG melaju ke final dengan agregat 3-1, sekaligus memicu gelombang kritik terhadap taktik dan strategi yang diterapkan oleh pelatih Arsenal, Mikel Arteta.

Pertandingan berlangsung dengan tensi tinggi sejak peluit awal dibunyikan. PSG, yang sudah mengantongi keunggulan 1-0 dari leg pertama, tampil percaya diri di hadapan pendukungnya sendiri. Fabian Ruiz membuka skor untuk PSG pada menit ke-27, semakin memperberat tugas Arsenal untuk membalikkan keadaan.

Di babak kedua, Arsenal berusaha keras untuk mengejar ketertinggalan. Namun, alih-alih mencetak gol, gawang mereka justru kembali kebobolan melalui aksi Achraf Hakimi di menit ke-72. Gol balasan dari Bukayo Saka di menit ke-76 tidak mampu menyelamatkan Arsenal dari kekalahan. Skor 1-2 bertahan hingga akhir pertandingan, memastikan langkah PSG ke final.

Kekalahan ini langsung memicu reaksi keras dari para penggemar Arsenal di media sosial. Banyak yang mempertanyakan keputusan taktis Arteta sepanjang pertandingan, dan menganggap strategi yang diterapkannya kurang efektif dalam menghadapi kekuatan PSG. Beberapa penggemar bahkan menyerukan agar Arteta segera meninggalkan kursi kepelatihan Arsenal.

Berikut beberapa poin yang menjadi sorotan:

  • Kurangnya Variasi Taktik: Arteta dinilai gagal memberikan kejutan taktik yang mampu membongkar pertahanan solid PSG. Strategi yang monoton membuat para pemain Arsenal kesulitan menciptakan peluang.
  • Keputusan Pergantian Pemain: Beberapa keputusan pergantian pemain yang dilakukan Arteta dianggap kurang tepat dan tidak memberikan dampak signifikan terhadap permainan tim.
  • Mentalitas Pemain: Arsenal terlihat kurang percaya diri dan tertekan sepanjang pertandingan, terutama setelah tertinggal gol pertama. Mentalitas yang kurang kuat menjadi salah satu faktor penyebab kekalahan.

Meski demikian, ada pula sebagian penggemar yang memberikan pembelaan terhadap Arteta. Mereka berpendapat bahwa Arteta membutuhkan dukungan lebih besar dari manajemen klub untuk mendatangkan pemain berkualitas di bursa transfer mendatang. Peningkatan kualitas pemain dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan performa Arsenal di musim-musim berikutnya.

Terlepas dari pro dan kontra, kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Arsenal dan Arteta. Mereka harus segera berbenah diri dan mempersiapkan strategi yang lebih matang untuk menghadapi tantangan di musim depan. Mampukah Arteta menjawab tantangan dan membawa Arsenal kembali ke performa terbaiknya?