The Fed Tahan Suku Bunga di Tengah Kekhawatiran Tarif Perdagangan AS
Bank sentral Amerika Serikat (The Fed) kembali mempertahankan suku bunga acuan dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) bulan ini. Keputusan ini menahan Fed Funds Rate pada kisaran 4,25-4,5 persen, level yang berlaku sejak Desember 2024.
Keputusan ini mencerminkan sikap hati-hati The Fed di tengah ketidakpastian kebijakan tarif perdagangan yang digagas pemerintah AS. Bank sentral tersebut tengah mengamati dengan seksama dampak kebijakan ini terhadap perekonomian AS yang saat ini menunjukkan tanda-tanda perlambatan. Kekhawatiran utama adalah potensi peningkatan pengangguran dan inflasi akibat tekanan yang ditimbulkan oleh tarif perdagangan.
Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa pemotongan suku bunga secara preemptif belum menjadi opsi yang realistis, mengingat tingkat inflasi masih berada di atas target yang ditetapkan. Powell menekankan perlunya data yang lebih komprehensif sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
The Fed juga mewaspadai potensi terjadinya stagflasi, sebuah kondisi di mana inflasi meningkat sementara pertumbuhan ekonomi melambat. Kebijakan tarif perdagangan dinilai berpotensi memperburuk inflasi dan menekan pertumbuhan ekonomi secara bersamaan.
Dalam situasi yang semakin mendesak, The Fed menyadari perlunya membuat keputusan sulit terkait prioritas penanganan masalah. Namun, Powell menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menentukan masalah mana yang akan menjadi fokus utama.
"Pada akhirnya, kami merasa bahwa suku bunga kebijakan kami berada pada posisi yang tepat untuk dipertahankan sambil menunggu kejelasan lebih lanjut mengenai tarif dan implikasinya bagi negara," ujar Powell.
Powell juga menyoroti pentingnya data pasar tenaga kerja dalam menentukan tingkat pelemahan yang terjadi. Perkembangan kebijakan tarif yang dinamis dapat mengubah pandangan The Fed terhadap ekonomi dan prospeknya, terutama jika pemerintah AS mencapai kesepakatan perdagangan dengan mitra dagangnya.
"Kita memasuki fase baru di mana pemerintah sedang memulai perundingan dengan sejumlah mitra dagang penting kita, dan hal itu berpotensi mengubah gambaran (ekonomi) secara material atau tidak," pungkas Powell. Dengan demikian, The Fed akan terus memantau perkembangan kebijakan tarif dan dampaknya terhadap perekonomian AS sebelum mengambil keputusan lebih lanjut terkait kebijakan moneternya.