Mediasi Gedung Pakuan: Trauma Masa Lalu Eks Pemain Sirkus OCI Mencuat ke Permukaan
Pertemuan mediasi antara mantan pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) dan perwakilan Taman Safari Indonesia di Gedung Pakuan, Bandung, pada Senin (5/5/2025) diwarnai suasana emosional. Dipimpin oleh Gubernur Jawa Barat saat itu, Dedi Mulyadi, pertemuan ini bertujuan untuk menjembatani luka lama dan mencari solusi kekeluargaan bagi para mantan pemain sirkus.
Kisah pilu masa lalu pun terungkap dalam pertemuan tersebut. Beberapa mantan pemain sirkus mengaku direkrut paksa dari keluarga sejak era 1970-an. Mereka mengungkapkan pengalaman pahit menjadi korban kekerasan fisik dan penelantaran pendidikan selama bekerja di OCI. Vivi, salah seorang mantan pemain sirkus, tak kuasa menahan air mata saat menceritakan penyiksaan yang dialaminya. Ia menyebut nama Frans dan Yansen Manansang, putra dari pendiri OCI dan Taman Safari, Hadi Manansang, sebagai pelaku kekerasan.
Selain kekerasan fisik, para mantan pemain sirkus juga mengalami dampak psikologis yang mendalam. Banyak dari mereka kehilangan kontak dengan keluarga kandung dan tidak mengetahui asal-usulnya. Dedi Mulyadi menunjukkan empatinya dan berjanji akan membantu para korban mencari identitas keluarga mereka dengan memanfaatkan teknologi. Ia menekankan pentingnya hak kemanusiaan dan berupaya memfasilitasi pertemuan dengan pihak-pihak terkait, termasuk Frans dan Yansen Manansang, jika diperlukan.
Dalam forum tersebut, para mantan pemain sirkus mengajukan tiga tuntutan utama:
- Kompensasi atas masa kerja mereka.
- Permintaan maaf dari para pelaku kekerasan.
- Penelusuran identitas keluarga yang hilang.
Direktur Taman Safari Indonesia, Aswin Sumampau, menyambut baik inisiatif mediasi ini dan menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Ia mengakui bahwa jumlah mantan pemain sirkus yang terdampak mencapai sekitar 40 orang, dan berharap solusi yang dihasilkan dapat mencakup seluruhnya, bukan hanya 12 orang yang hadir dalam pertemuan.
Sementara itu, kuasa hukum OCI, Hamdan Zoelva, mengungkapkan bahwa empat mantan pemain sirkus telah menerima kompensasi sebesar Rp 150 juta sebagai bagian dari upaya penyelesaian kekeluargaan. Ia berharap pemberian kompensasi ini dapat mengakhiri polemik yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Namun, ia belum dapat memastikan apakah keempat orang tersebut termasuk dalam pihak-pihak yang mengajukan gugatan terhadap OCI.