Suara Keresahan dari Cikarang: Perjuangan Aura Cinta Usai Penggusuran Mengundang Perhatian

Kisah Aura Cinta, seorang perempuan muda asal Cikarang, Bekasi, tiba-tiba menjadi sorotan publik setelah video curhatannya mengenai penggusuran rumahnya viral di media sosial. Dalam video tersebut, Aura mengungkapkan keprihatinannya terhadap warga yang kehilangan tempat tinggal akibat penggusuran tanpa kompensasi yang memadai.

Video tersebut kemudian mengantarkan Aura bertemu dengan tokoh publik, Dedi Mulyadi, yang saat itu menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat. Pertemuan tersebut diwarnai perdebatan mengenai proses penggusuran dan isu larangan wisuda sekolah di Jawa Barat. Aura, yang kini berusia hampir 20 tahun, mengaku bahwa pembuatan video tersebut adalah tindakan spontanitas karena merasa iba melihat kondisi masyarakat yang kesulitan mencari tempat tinggal dan kebutuhan dasar.

"Awalnya saya ingin mendapatkan perhatian Pak Dedi dengan membuat video tersebut. Alhamdulillah, akhirnya keluarga kami mendapatkan bantuan kerohiman," ungkap Aura.

Tindakan berani Aura ternyata murni berasal dari inisiatifnya sendiri. Ibunda Aura, Wahyu, menuturkan bahwa putrinya tergerak hatinya setelah melihat kegelisahan warga sekitar. "Dia melihat kami dan masyarakat bingung, sehingga hatinya tergerak. Dia kasihan melihat orang-orang kesulitan mencari makan dan tempat tinggal," kata Wahyu.

Ayah Aura, Agus, menambahkan bahwa konten viral yang dibuat oleh putrinya menjadi pemicu perhatian pemerintah terhadap nasib 31 kepala keluarga yang terdampak penggusuran. "Sebelumnya, tidak ada kompensasi sama sekali. Jadi, penggusuran dilakukan begitu saja. Tanpa video Aura, mungkin Pak Dedi tidak akan memberikan perhatian," ujar Agus.

Aura berharap agar korban penggusuran dapat lebih dilibatkan dalam proses musyawarah sebelum tindakan penggusuran dilakukan. "Saya berharap para korban penggusuran di masa depan dapat diajak bermusyawarah dan dilibatkan langsung di lapangan, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Saya ingin semua korban merasa mendapatkan keadilan dan diperlakukan secara manusiawi," jelas Aura.

Setelah pertemuannya dengan Dedi Mulyadi, Aura mengaku menerima banyak komentar negatif dari netizen. Ia menegaskan bahwa tujuan awalnya hanyalah untuk menyuarakan persoalan penggusuran yang dialami oleh dirinya dan masyarakat sekitarnya.

"Intinya, pembicaraan dengan Pak Dedi kemudian berkembang ke isu wisuda. Namun, fokus utama video saya yang viral adalah masalah penggusuran. Mungkin beliau tertarik dengan topik wisuda, tapi saya tidak tahu pasti," tutur Aura.

Agus, ayah Aura Cinta, merasa bahwa putrinya sedikit terjebak dalam situasi tersebut. Sementara itu, Wahyu menjelaskan bahwa perdebatan dengan Dedi Mulyadi terjadi secara spontan karena kondisi keluarga mereka yang baru saja mengalami penggusuran.

Agus berusaha mengambil sisi positif dari viralnya video Aura dan menyesalkan komentar negatif yang ditujukan kepada putrinya. Aura Cinta juga menegaskan bahwa rumah yang digusur bukan hanya sekadar bangunan, tetapi juga tempat yang penuh kenangan sejak ia lahir. Ia mengaku sering menangis setelah peristiwa penggusuran tersebut.

"Kenangannya sangat banyak karena saya lahir di situ pada tahun 2005. Sampai usia saya sekarang yang hampir 20 tahun, ada banyak sekali kenangan di rumah itu," pungkas Aura.

Berikut adalah poin-poin penting yang muncul dalam berita:

  • Penggusuran rumah warga di Cikarang
  • Video curhatan Aura Cinta yang viral
  • Pertemuan Aura dengan Dedi Mulyadi
  • Keresahan warga terkait kompensasi penggusuran
  • Harapan Aura agar korban penggusuran dilibatkan dalam musyawarah
  • Komentar negatif netizen
  • Kenangan Aura tentang rumahnya yang digusur