Pemilihan Paus: Rekor Konklaf Terlama dan Prosesi Rahasia di Vatikan

Proses Pemilihan Paus: Konklaf Terlama dalam Sejarah Gereja Katolik

Konklaf untuk memilih Paus ke-267 telah dimulai pada Rabu, 7 Mei 2025, di Kapel Sistina, Vatikan. Mata umat Katolik di seluruh dunia tertuju pada para kardinal yang berkumpul untuk memilih pemimpin spiritual mereka. Sebanyak 133 kardinal di bawah usia 80 tahun dari berbagai penjuru dunia berpartisipasi dalam konklaf 2025 ini. Mereka menjalani proses seleksi yang ketat dan terisolasi dari dunia luar.

Para kardinal yang terlibat dalam konklaf terikat sumpah kerahasiaan mutlak. Mereka tidak diperkenankan mengungkapkan segala hal yang mereka saksikan, dengar, atau alami selama proses pemilihan berlangsung. Istilah "konklaf" sendiri berasal dari bahasa Latin "cum clave," yang berarti "dengan kunci," menandakan isolasi dan kerahasiaan proses ini. Sejak pertama kali diadakan pada tahun 1276, konklaf telah mengalami berbagai perubahan, namun tetap mempertahankan esensi tradisi dan kesakralannya.

Mekanisme Pemungutan Suara

Proses pemungutan suara dalam konklaf dilakukan secara rahasia hingga seorang kandidat terpilih. Pada hari pertama konklaf, satu putaran pemungutan suara diadakan, diikuti dengan empat putaran setiap hari berikutnya (dua di pagi hari dan dua di sore hari). Dalam setiap putaran, para kardinal menuliskan nama pilihan mereka pada kertas suara. Kertas suara dikumpulkan dan dihitung melalui proses yang kompleks yang melibatkan tiga "pemeriksa".

Setiap pemeriksa memeriksa setiap suara sebelum menyerahkannya kepada pemeriksa berikutnya. Dua pemeriksa pertama membaca setiap nama dalam diam, dan pemeriksa ketiga membaca nama tersebut dengan lantang dan mencatatnya. Kertas suara kemudian ditusuk dengan jarum dan disimpan bersama-sama. Para elektor lainnya juga mencatat setiap nama saat diumumkan, lalu suara dihitung.

Konklaf Terlama dalam Sejarah

Menurut catatan Vatikan, konklaf terlama dalam sejarah adalah pemilihan Gregorius X, yang berlangsung selama dua tahun dan dua bulan (1.006 hari). Pemilihan ini terjadi pada abad ke-13, ketika para kardinal membutuhkan waktu hampir tiga tahun untuk memilih pengganti Paus Clement IV. Konklaf terlama ini menjadi asal mula istilah "di bawah gembok dan kunci," karena warga kota Viterbo yang frustrasi mengunci para kardinal di dalam ruangan.

Pemungutan suara rahasia yang memilih Paus Gregorius X berlangsung dari November 1268 hingga September 1271. Durasi pemilihan yang sangat lama ini diduga disebabkan oleh perselisihan antara pendukung dua faksi geopolitik utama abad pertengahan, yaitu mereka yang setia pada kepausan dan mereka yang mendukung Kekaisaran Romawi Suci.

Sebagai perbandingan, konklaf Paus Fransiskus pada tahun 2013 berlangsung relatif singkat, yaitu kurang dari 2 hari. Ia terpilih pada 13 Maret 2013 dalam pemilihan lima putaran. Perbedaan durasi ini menyoroti kompleksitas politik dan spiritual yang dapat memengaruhi proses pemilihan Paus.

Tanda Asap Konklaf

Setelah penghitungan suara, kertas suara dan semua catatan terkait dibakar di tungku di kapel. Warna asap yang keluar dari cerobong asap di atap memberikan informasi kepada publik yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus tentang kemajuan pemungutan suara. Jika tidak ada kandidat yang memperoleh mayoritas suara yang dibutuhkan, asapnya berwarna hitam. Namun, jika Paus baru telah terpilih, asapnya berwarna putih, menandakan berakhirnya konklaf dan awal dari era baru bagi Gereja Katolik.