IHSG Menguat di Pembukaan Perdagangan, Rupiah Pertahankan Momentum Positif

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif di awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (8/5/2025), seiring dengan penguatan nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di pasar spot.

Pada pukul 09.02 WIB, IHSG tercatat berada di posisi 6.953,37, meningkat 27,14 poin atau 0,39 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level 6.926,22. Data perdagangan menunjukkan bahwa 223 saham bergerak naik, sementara 137 saham mengalami penurunan, dan 215 saham stagnan. Nilai transaksi yang tercatat hingga saat ini mencapai Rp 1,06 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 1,23 miliar saham.

Maximilianus Nico Demus, Direktur Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menjelaskan bahwa keputusan Bank Sentral AS (The Fed) untuk mempertahankan suku bunga di level 4,25-4,5 persen sesuai dengan ekspektasi pasar. Ketua The Fed, Jerome Powell, mengindikasikan bahwa pihaknya tidak akan terburu-buru dalam menyesuaikan suku bunga, mengingat kebijakan tarif yang ada berpotensi memicu inflasi dan meningkatkan tingkat pengangguran.

The Fed juga mewaspadai dampak perang dagang yang berkelanjutan, yang dapat menyebabkan kenaikan inflasi, perlambatan pertumbuhan ekonomi, dan peningkatan angka pengangguran. "Berdasarkan analisis teknikal, kami melihat IHSG berpotensi mengalami penguatan terbatas dengan support dan resistance di level 6.700–6.980," ujar Nico dalam analisisnya.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menambahkan bahwa IHSG melanjutkan tren kenaikannya dan berpotensi mencapai resisten 7.041 pada pekan ini, asalkan tetap berada di atas level 6.891. Menurutnya, tren utama IHSG akan tetap bullish selama tidak turun di bawah 6.824. "Level support IHSG berada di 6.891, 6.824, 6.765, dan 6.708, sementara level resistennya di 7.041, 7.100, dan 7.174. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish," jelas Ivan.

Pergerakan Bursa Regional Asia

Bursa saham di kawasan Asia mayoritas menunjukkan kinerja positif. Berikut rinciannya:

  • Nikkei 225 (Tokyo): Naik 0,11 persen (41,80 poin) ke level 36.821,50
  • Hang Seng (Hong Kong): Naik 0,50 persen (112,79 poin) ke level 22.804,67
  • Shanghai Composite (Shanghai): Naik 0,22 persen (7,35 poin) ke level 3.350,02
  • Strait Times (Singapura): Turun 0,58 persen (22,43 poin) ke level 3.842,93

Nilai Tukar Rupiah

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS di pasar spot pagi ini menunjukkan penguatan. Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 09.41 WIB, Rupiah berada pada level Rp 16.534 per Dolar AS, menguat 2 poin atau 0,01 persen dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di level Rp 16.536 per Dolar AS.

Pengamat Pasar Uang sekaligus Presiden Direktur PT Doo Financial Futures, Ariston Tjendra, berpendapat bahwa pasar akan merespons hasil rapat The Fed yang baru saja berlangsung. The Fed memberikan sinyal bahwa mereka tidak akan melonggarkan kebijakan moneter dalam waktu dekat, yang cenderung mendorong penguatan Dolar AS.

Ariston menjelaskan bahwa sikap The Fed ini didasari oleh ketidakpastian di perekonomian AS akibat kebijakan kenaikan tarif. The Fed ingin mengevaluasi dampak dari kebijakan tarif ini terhadap perekonomian AS, khususnya potensi kenaikan harga atau inflasi, serta penurunan daya beli. "Potensi pelemahan Rupiah hari ini ke arah 16.580, dengan support di kisaran 16.480," pungkasnya.