Peran dan Pendanaan Pecalang dalam Sistem Keamanan Adat di Bali

Di tengah penolakan terhadap organisasi masyarakat (ormas) Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Bali, peran pecalang sebagai penjaga keamanan adat kembali menjadi sorotan. Pecalang, lebih dari sekadar petugas keamanan, merupakan bagian integral dari sistem sosial dan budaya desa adat di Bali.

Wakil Gubernur Bali, I Nyoman Giri Prasta, bersama tokoh adat Kelihan Adat Tainsiat, Pande Nyoman Artawibawa, dan Ketua Pecalang Bali, Made Mudra, secara terbuka menolak kehadiran GRIB Jaya. Penolakan ini didasarkan pada keyakinan bahwa Bali telah memiliki aparatur negara yang memadai, seperti TNI dan Polri, untuk menjaga keamanan dan ketertiban. Selain itu, keberadaan 1.400 lebih desa adat dengan pecalang masing-masing dianggap cukup untuk menjaga estetika dan keamanan wilayah adat.

Apa Itu Pecalang?

Pecalang adalah petugas keamanan desa adat di Bali yang menjalankan tugasnya bukan sebagai pekerjaan tetap, melainkan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan wilayah adatnya. Tugas utama mereka meliputi menjaga keamanan, ketertiban, dan bahkan mengatur lalu lintas saat acara besar. Namun, di luar tugas-tugas tersebut, pecalang umumnya memiliki pekerjaan utama sebagai petani, peternak, guru, atau bahkan Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Sumber Pendanaan Pecalang

Sebagai bentuk pengabdian, pecalang tidak selalu menerima upah tetap. Namun, mereka biasanya menerima imbalan atau "honorarium" dari pihak yang meminta bantuan mereka. I Gede Pitana, seorang pengamat pariwisata, menjelaskan bahwa pecalang dibayar sesuai keikhlasan pihak yang memberikan pekerjaan atau "gawai".

Besaran honorarium yang diterima pecalang tidak memiliki standar yang baku. Pemberi kerja memberikan imbalan sebagai tanda terima kasih atas bantuan yang diberikan. Pitana mencontohkan pembagian uang sesari atau uang sesajen yang terkumpul dari upacara adat. Uang sesari yang terkumpul kemudian dibagikan kepada para pecalang sebagai bentuk penghargaan atas partisipasi mereka.

Fungsi Ganda dan Kontribusi Pecalang

Keberadaan pecalang menunjukkan sistem keamanan yang unik di Bali, yang menggabungkan peran negara dan adat. Pecalang tidak hanya menjaga keamanan fisik, tetapi juga berkontribusi pada pelestarian nilai-nilai budaya dan tradisi Bali. Mereka menjadi simbol pengabdian masyarakat terhadap wilayah adatnya dan berperan penting dalam menjaga harmoni sosial di Bali.