Mengenal Lebih Dekat Prosesi Konklaf: Rahasia di Balik Asap Hitam dan Putih Penanda Pemilihan Paus

Konklaf, sebuah ritual sakral dalam Gereja Katolik, menjadi sorotan dunia saat para kardinal berkumpul untuk memilih pemimpin baru. Salah satu elemen paling ikonik dari konklaf adalah munculnya asap dari cerobong Kapel Sistina di Vatikan. Asap ini bukan sekadar simbol, melainkan penanda yang dinanti-nantikan: asap putih mengumumkan terpilihnya paus baru, sementara asap hitam menandakan pemungutan suara belum menghasilkan keputusan.

Lantas, apa sebenarnya rahasia di balik komposisi asap hitam dan putih ini? John Steinberg, seorang ahli kembang api, menjelaskan bahwa warna asap ditentukan oleh partikel-partikel kecil yang tersuspensi di udara. Asap putih dan hitam dihasilkan dari produk limbah selain karbon dioksida yang tidak berwarna. Kunci utama untuk menghasilkan asap hitam adalah dengan menghentikan reaksi pembakaran sebelum bahan bakar terbakar sepenuhnya, sehingga menghasilkan partikel karbon yang berwarna hitam.

Komposisi Asap Hitam:

Pada konklaf 2013, komposisi asap hitam terdiri dari campuran:

  • Kalium perklorat: Berfungsi sebagai oksidator kaya oksigen yang aman dan mudah melepaskan oksigen.
  • Antrasena: Sebagai bahan bakar utama.
  • Sulfur: Membantu proses pembakaran antrasena karena mudah terbakar dan mencair pada suhu rendah.

Tantangan Asap Putih

Steinberg menyebutkan bahwa pembuatan asap putih lebih menantang secara kimiawi. Beberapa sumber partikel putih dapat sangat mengiritasi.

Resep 2013 menggunakan:

  • Kalium klorat: Oksidator yang lebih kuat dari kalium perklorat.
  • Gula laktosa: Pasangan umum dengan kalium klorat dalam pembuatan asap.
  • Getah pinus (ter Yunani): Memberikan warna putih pada asap dan menghasilkan uap air.

Getah pinus kaya akan air dan asam karboksilat, memastikan pembakaran menghasilkan awan uap air buatan, menciptakan kabut tebal dari tetesan air yang menjadi ciri khas asap putih penanda terpilihnya paus baru.