Kisah Inspiratif Kombes Deonijiu: Dari Tambal Ban Hingga Biro Ops Polda NTT, Dedikasi Tanpa Batas

Kombes Pol. Deonijiu de Fatima, S.I.K., seorang perwira menengah Polri yang kini menjabat sebagai Kepala Biro Operasi (Karo Ops) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT), dikenal sebagai sosok yang sederhana dan berintegritas tinggi. Di balik jabatannya yang strategis, tersimpan kisah perjuangan hidup yang inspiratif.

Sebelum mencapai puncak kariernya, Kombes Deonijiu pernah menjalani berbagai pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan membantu sesama. Ia tak malu menjadi tukang tambal ban dan sopir angkot di sela-sela kesibukannya sebagai anggota Polri. Kegigihan dan semangat pantang menyerah inilah yang mengantarkannya menjadi seorang perwira Polri yang sukses dan dihormati.

Perjuangan di Masa Lalu

Kisah hidup Kombes Deonijiu bermula dari keluarga sederhana di Timor Leste. Kondisi ekonomi yang sulit memaksanya putus sekolah dan menjadi tenaga bantuan operasi TNI pada usia muda. Selama empat tahun, ia hidup di hutan bersama para prajurit, pengalaman yang menempa mentalnya dan menumbuhkan rasa cinta tanah air.

Setelah Timor Leste menjadi bagian dari Indonesia, Deonijiu memutuskan untuk mengikuti seleksi Akabri. Ia berhasil lolos dan lulus pada tahun 1996, memulai kariernya di Korps Brimob Polri. Namun, keterbatasan ekonomi tetap menjadi tantangan baginya. Dengan gaji yang pas-pasan, ia harus memutar otak untuk mencari tambahan penghasilan.

Lakoni Pekerjaan Sampingan

Berbekal keterampilan yang diperoleh saat SMA, Deonijiu membuka usaha tambal ban dengan modal hasil penjualan motornya. Ia juga menjadi sopir angkot di malam hari saat melanjutkan pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK). Pekerjaan-pekerjaan ini ia lakoni dengan senang hati, tanpa rasa malu sedikit pun.

"Hidup di kota besar itu kalau kita kerja keras, susah, sakit, dan capek, tidak boleh gengsi. Di situ kita hidup, saya berprinsip bahwa jangan gengsi," ujarnya.

Selain tambal ban dan sopir angkot, Deonijiu juga berjualan kayu bekas peti kemas dan mengumpulkan limbah material bangunan. Ia bahkan membuka toko obat bersama istrinya yang seorang asisten farmasi. Semua pekerjaan ini ia lakukan dengan jujur dan halal, demi menghidupi keluarga dan membantu sesama.

Dedikasi dan Integritas

Keteladanan Kombes Deonijiu tidak hanya tercermin dari kerja kerasnya, tetapi juga dari dedikasi dan integritasnya sebagai anggota Polri. Ia selalu mengutamakan kepentingan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan. Ia juga menjauhi segala bentuk pelanggaran dan perbuatan tercela.

"Saat menjadi polisi kan kita disumpah, ikrar. Bahwa kita mementingkan kepentingan negara daripada pribadi atau golongan," tegasnya.

Prinsip hidup inilah yang membuatnya disegani dan dihormati oleh rekan-rekannya. Ia juga dikenal sebagai sosok yang peduli terhadap sesama, terutama anak-anak dari NTT. Ia tak segan-segan menampung dan membiayai pendidikan mereka dengan uang hasil kerja kerasnya.

Inspirasi Bagi Generasi Muda

Kisah hidup Kombes Deonijiu menjadi inspirasi bagi banyak orang, terutama generasi muda. Ia membuktikan bahwa dengan kerja keras, kejujuran, dan dedikasi, seseorang dapat meraih kesuksesan tanpa harus mengorbankan integritas.

"Kita harus menerima keadaan kita sehingga kita dapat berjuang untuk hidup dan memenuhi kebutuhan. Apalagi untuk menghidupi dan menyekolahkan anak harus menggunakan uang-uang yang halal, sehingga mereka bisa menjadi orang-orang yang berkualitas," pesannya.

Kombes Deonijiu de Fatima adalah contoh nyata seorang polisi yang sederhana, berintegritas, dan berdedikasi tinggi. Ia adalah sosok yang patut diteladani oleh seluruh anggota Polri dan masyarakat Indonesia.