Tragedi Purworejo: Sepuluh Guru SD Islam As Syafi'iyah Magelang Meninggal dalam Kecelakaan Maut
Duka mendalam menyelimuti keluarga besar SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah Magelang. Sepuluh tenaga pengajar terbaik mereka menjadi korban dalam kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah truk dan angkutan kota di wilayah Kalijambe, Purworejo. Peristiwa nahas ini tidak hanya meninggalkan kesedihan mendalam bagi pihak sekolah, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mengenai kelangsungan proses belajar mengajar.
Ketua Yayasan As Syafi'iyah Mendut, DR Habib Muhsin Syafingi, mengungkapkan rasa kehilangan yang mendalam atas kepergian para ustazah yang selama ini menjadi tulang punggung pendidikan di sekolah tersebut. Beliau menuturkan bahwa lima dari sepuluh korban merupakan guru tahfidz yang juga merupakan hafizah (penghafal Al-Qur'an). Sementara lima guru lainnya merupakan pengajar mata pelajaran umum. Kehilangan ini tentu saja menjadi pukulan berat bagi sekolah.
Menyikapi situasi darurat ini, pihak yayasan berencana untuk segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Tujuannya adalah untuk mencari solusi agar kegiatan belajar mengajar di SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah tetap dapat berjalan dengan lancar meskipun dalam kondisi yang serba terbatas. Habib Muhsin Syafingi berharap, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, proses pendidikan di sekolah tersebut tidak akan terganggu terlalu lama.
Kecelakaan yang terjadi di Bener, Kalijambe, Purworejo, pada hari Rabu (7/5) siang, memang merenggut nyawa sebelas orang. Sepuluh di antaranya adalah guru-guru yang mengabdikan diri di SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah, Cabean, Mendut. Tragedi ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan berlalu lintas dan perlunya meningkatkan kewaspadaan di jalan raya.