Bursa Efek Indonesia Klaim Ungguli ASEAN dalam Pertumbuhan IPO, Sejajar NYSE
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, menyampaikan optimisme terhadap kinerja pasar modal Indonesia, khususnya dalam hal penawaran umum perdana saham (IPO). Ia mengklaim bahwa BEI menunjukkan performa terbaik di antara bursa saham di kawasan ASEAN, bahkan setara dengan New York Stock Exchange (NYSE) untuk kategori di luar ASEAN.
Klaim ini didasarkan pada data pencatatan IPO di BEI yang mencapai 41 emiten hingga 30 Desember 2024. Meskipun angka ini belum mencapai target yang dicanangkan sebanyak 62 emiten, BEI tetap menunjukkan daya tarik bagi perusahaan-perusahaan yang ingin go public. Namun, jika melihat tren dalam lima tahun terakhir, jumlah IPO pada tahun 2024 merupakan yang terendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, dengan 51 emiten pada tahun 2020, 54 emiten pada tahun 2021, 59 emiten pada tahun 2022, dan 79 emiten pada tahun 2023.
"Jika kita bandingkan antara ASEAN dan non-ASEAN, saat ini pertumbuhan kita yang tertinggi di ASEAN, dan untuk non-ASEAN, kita setara dengan New York Stock Exchange," ujar Nyoman di Gedung BEI, Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Lebih lanjut, Nyoman mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 30 perusahaan yang sedang dalam proses antrean IPO di BEI untuk tahun 2025. Dari jumlah tersebut, dua di antaranya merupakan perusahaan lighthouse (mercusuar) yang bergerak di sektor energi dan konsumer.
Berdasarkan data pipeline saham BEI per 2 Mei 2025, tercatat 13 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI dengan total dana yang dihimpun mencapai Rp 6,94 Triliun. Klasifikasi aset perusahaan-perusahaan yang akan melakukan IPO ini juga bervariasi, sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 53/POJK.04/2017. Rinciannya adalah 3 perusahaan dengan aset skala kecil (di bawah Rp 50 miliar), 17 perusahaan dengan aset skala menengah (antara Rp 50 miliar hingga Rp 250 miliar), dan 10 perusahaan dengan aset skala besar (di atas Rp 250 miliar).
Berikut rincian sektor perusahaan yang berada dalam pipeline IPO:
- 1 Perusahaan dari sektor Basic Materials
- 4 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
- 5 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
- 3 Perusahaan dari sektor Energy
- 4 Perusahaan dari sektor Financials
- 4 Perusahaan dari sektor Healthcare
- 3 Perusahaan dari sektor Industrials
- 1 Perusahaan dari sektor Infrastructures
- 0 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
- 2 Perusahaan dari sektor Technology
- 3 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic