Tragedi Purworejo: SD As Syafi'iyah Magelang Berduka Kehilangan Sepuluh Pendidik Akibat Kecelakaan Maut
Keluarga besar SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah Magelang tengah dirundung duka mendalam. Sepuluh guru terbaik mereka menjadi korban dalam kecelakaan tragis yang melibatkan sebuah truk dan angkutan kota (angkot) di wilayah Kalijambe, Purworejo, pada hari Rabu (7/5/2025).
Ketua Yayasan As Syafi'iyah Mendut, DR Habib Muhsin Syafingi, mengungkapkan kesedihannya yang mendalam atas kehilangan ini. Beliau menuturkan bahwa para guru yang menjadi korban adalah sosok-sosok pendidik terbaik yang dimiliki sekolah. Dari sepuluh guru tersebut, lima di antaranya merupakan ustazah tahfiz yang juga merupakan hafizah, penghafal Al-Qur'an. Sementara lima guru lainnya merupakan guru mata pelajaran. Kepergian mereka meninggalkan luka yang mendalam bagi seluruh keluarga besar sekolah.
"Tentu kami sangat kehilangan. Itu ustazah terbaik kami. Jadi, 10 ustazah yang korban itu, 5 orang adalah ustazah tahfiz, beliau hafizah," ujar DR Habib Muhsin Syafingi.
Mengenai kelanjutan kegiatan belajar mengajar (KBM) pasca-tragedi ini, Habib Muhsin menyatakan bahwa pihak yayasan akan segera berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa proses belajar mengajar di sekolah tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Koordinasi akan dilakukan dengan Dinas Pendidikan, Kementerian Agama, serta stakeholder lainnya untuk mencari solusi terbaik dalam memenuhi kebutuhan tenaga pengajar yang hilang. Habib Muhsin juga menambahkan bahwa saat ini SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah memiliki sekitar 350 siswa.
Kecelakaan maut yang terjadi di Bener, Kalijambe, Purworejo tersebut terjadi pada hari Rabu siang. Insiden itu merenggut nyawa sebelas orang. Sepuluh dari sebelas korban tersebut adalah guru-guru dari SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah yang berlokasi di Cabean, Mendut. Rombongan guru tersebut sedang dalam perjalanan menggunakan angkot untuk menghadiri acara takziah di Purworejo ketika musibah tersebut terjadi. Angkot yang mereka tumpangi ditabrak oleh sebuah truk hingga menyebabkan kerusakan parah dan menelan korban jiwa.
Tragedi ini tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga besar SD Islam Tahfidz Qur'an As Syafi'iyah, tetapi juga bagi dunia pendidikan secara keseluruhan. Kehilangan sepuluh guru sekaligus merupakan pukulan berat yang akan dirasakan dampaknya dalam jangka panjang. Semoga para korban diberikan tempat terbaik di sisi-Nya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan untuk menghadapi cobaan ini.