Konservasionis Indonesia, Rahayu Oktaviani, Dianugerahi Whitley Awards atas Dedikasi pada Owa Jawa
Rahayu Oktaviani, seorang konservasionis terkemuka dan Direktur Yayasan Konservasi Ekosistem Alam Nusantara (KIARA), baru-baru ini menerima penghargaan bergengsi Whitley Awards 2025 atas kontribusinya yang signifikan dalam pelestarian Owa Jawa, salah satu primata paling terancam punah di dunia.
Penghargaan ini, yang diberikan oleh Whitley Fund for Nature (WFN), sebuah organisasi amal yang berbasis di Inggris, merupakan pengakuan atas dedikasi Rahayu dalam melindungi habitat Owa Jawa di tengah tantangan deforestasi dan aktivitas manusia yang semakin meningkat di Pulau Jawa.
Pulau Jawa, yang merupakan salah satu pulau terpadat di Indonesia, telah kehilangan sebagian besar tutupan hutannya akibat ekspansi pertanian, urbanisasi, dan pembangunan infrastruktur. Kondisi ini telah menyebabkan fragmentasi habitat dan isolasi populasi Owa Jawa, sehingga meningkatkan risiko kepunahan lokal.
Taman Nasional Gunung Halimun Salak, yang merupakan blok hutan terluas yang tersisa di Jawa, menjadi rumah bagi sekitar 25-50% populasi Owa Jawa yang tersisa. Namun, tekanan antropogenik di dalam dan sekitar taman nasional terus mengancam kelangsungan hidup spesies ini.
Salah satu inisiatif inovatif yang diprakarsai oleh Rahayu dan KIARA adalah program "Ambu Halimun", yang mengintegrasikan konservasi lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi perempuan. Melalui lokakarya eco-print, pelatihan literasi keuangan, dan pengembangan kepemimpinan, program ini memberdayakan perempuan lokal untuk menciptakan sumber penghasilan berkelanjutan sambil meningkatkan kesadaran tentang pentingnya konservasi lingkungan.
Dengan dukungan dari Whitley Award, Rahayu dan timnya berencana untuk memperluas jangkauan program "Ambu Halimun" dan melibatkan lebih banyak perempuan dalam kegiatan konservasi dan edukasi lingkungan. Mereka juga berencana untuk memperkaya materi pendidikan lingkungan untuk sekolah dan masyarakat, serta mendorong penyusunan rencana pengelolaan sumber daya alam berbasis masyarakat.
Melalui program ini, setidaknya 300 siswa dan 100 keluarga akan terlibat aktif dalam kegiatan konservasi dan edukasi lingkungan, yang diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian Owa Jawa.
Sebagai penerima Whitley Award, Rahayu akan menerima dana proyek sebesar 50.000 euro selama satu tahun, serta kesempatan untuk memperluas jaringan profesional dan mengikuti pelatihan-pelatihan yang relevan. Rahayu juga akan bergabung dengan komunitas alumni Whitley Award yang terdiri dari lebih dari 220 konservasionis dari seluruh dunia, yang dapat saling berbagi keahlian, sumber daya, dan dukungan.
Penghargaan ini merupakan pengakuan atas kerja keras dan dedikasi Rahayu Oktaviani dalam melindungi Owa Jawa dan habitatnya, serta menginspirasi para konservasionis lain untuk terus berjuang dalam pelestarian keanekaragaman hayati Indonesia.