Dorong UMKM Naik Kelas, Mendag Ajak ASN Utamakan Produk Dalam Negeri
Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menyerukan kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di berbagai Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah untuk menjadi garda terdepan dalam mempromosikan penggunaan produk-produk lokal. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan daya saing Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
Dalam acara bertajuk "Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gaspol)" yang diselenggarakan di lingkungan Kementerian Perdagangan, Budi Santoso menyampaikan komitmennya untuk memulai gerakan ini dari internal kementeriannya. Setiap hari Kamis, seluruh pegawai Kemendag diwajibkan untuk mengenakan dan menggunakan produk-produk buatan dalam negeri. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi instansi pemerintah lainnya.
"Kami akan menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah untuk mendorong seluruh pegawai pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk menjadi pelopor dalam penggunaan produk-produk lokal," ujar Budi. Ia menambahkan bahwa dengan pasar domestik yang besar, produk-produk lokal Indonesia memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan oleh industri dalam negeri.
Budi Santoso menekankan bahwa gerakan ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan daya saing UMKM dan mendorong pertumbuhan industri nasional. Dengan membeli dan menggunakan produk lokal, ASN dapat berkontribusi langsung terhadap peningkatan produksi, penciptaan lapangan kerja, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Selain mendorong penggunaan produk lokal di kalangan ASN, Kemendag juga terus berupaya untuk membuka akses pasar ekspor bagi produk-produk UMKM. Salah satu strategi yang diterapkan adalah melalui kegiatan penjajakan bisnis atau business matching yang dilakukan secara rutin setiap bulan.
"Setiap bulan, kami mengadakan business matching dengan perwakilan kita di luar negeri. Hingga bulan April, transaksi ekspor UMKM telah mencapai US$ 51,7 juta, atau sekitar Rp 850 miliar. Ini melibatkan sekitar 340 UMKM," jelas Budi. Ia berharap, dengan semakin banyak UMKM yang mampu menembus pasar ekspor, daya saing dan kapasitas produksi mereka akan semakin meningkat.
Inisiatif Mendag ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat ekonomi nasional melalui pemberdayaan UMKM dan peningkatan penggunaan produk dalam negeri. Diharapkan, dengan sinergi antara pemerintah, ASN, dan pelaku UMKM, Indonesia dapat mencapai kemandirian ekonomi yang lebih besar dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Berikut beberapa poin penting dari inisiatif ini:
- Gerakan Kamis Pakai Lokal (Gaspol): Mewajibkan pegawai Kemendag menggunakan produk lokal setiap Kamis.
- Kerjasama dengan Pemda: Mendorong seluruh ASN di pusat dan daerah menggunakan produk lokal.
- Business Matching: Memfasilitasi UMKM untuk menembus pasar ekspor.
- Target Transaksi Ekspor: Mencapai US$ 51,7 juta transaksi ekspor UMKM hingga April.
- Peningkatan Daya Saing: Meningkatkan daya saing UMKM melalui penggunaan dan penjualan produk lokal.