Naiknya Popularitas Yamaha F1ZR Bekas: Nostalgia dan Harga yang Meroket

Naiknya Popularitas Yamaha F1ZR Bekas: Nostalgia dan Harga yang Meroket

Di tengah maraknya sepeda motor modern, sebuah fenomena menarik terjadi di pasar otomotif Indonesia. Sepeda motor dua tak, yang sempat dianggap usang, kini mengalami kebangkitan popularitas, terutama di kalangan pecinta otomotif yang haus akan nostalgia. Salah satu model yang paling menonjol dalam tren ini adalah Yamaha F1ZR, motor bebek legendaris yang harganya terus meroket dalam beberapa tahun terakhir. Kenaikan harga ini bukan tanpa sebab; kombinasi kelangkaan unit, performa mesin yang responsif, dan nilai sentimentilnya telah mendorong peningkatan permintaan yang signifikan.

Menurut Yudistira Rachman, pemilik diler motor dan bengkel modifikasi YR2Stroke di Solo, Jawa Tengah, harga Yamaha F1ZR bekas telah mengalami peningkatan drastis dalam lima tahun terakhir. "Harga F1ZR non-special edition saat ini berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 20 juta," ungkap Yudis dalam wawancara dengan Kompas.com pada 7 Maret 2025. Ia menambahkan bahwa menemukan unit dengan harga Rp 10 juta sudah sangat jarang, dan mayoritas unit ditawarkan dengan harga di atas Rp 15 juta. Kenaikan harga ini mencerminkan tingginya permintaan dan terbatasnya pasokan di pasaran. Faktor kelangkaan ini semakin memperkuat daya tarik Yamaha F1ZR di mata kolektor dan penggemar motor klasik.

Sejarah Yamaha F1ZR sendiri cukup panjang dan kaya. Perjalanan motor ini dimulai pada tahun 1992 dengan nama Force 1, sebuah motor bebek 2-tak berkapasitas mesin 110,4 cc. Pada tahun 1994, motor ini mengalami penyegaran (facelift) dengan upgrade sistem pengereman cakram di roda depan dan nama yang disingkat menjadi Yamaha F1-Z. Generasi pertama F1ZR kemudian diluncurkan pada tahun 1997 dengan desain yang lebih tegas dan sporti. Salah satu fitur yang membedakan F1ZR dari pendahulunya adalah kehadiran kopling semi-manual yang kemudian diubah menjadi full clutch pada tahun 2000. Model tahun 2000 juga dilengkapi dengan pelek racing yang lebih modern.

Yamaha F1ZR tersedia dalam beberapa pilihan warna dan varian special edition sebelum akhirnya dihentikan produksinya pada tahun 2004. Spesifikasi teknisnya meliputi mesin 110,4 cc dengan diameter 52 mm x langkah 52 mm, menghasilkan tenaga 11,8 Tk pada 7.500 rpm dan torsi 10,7 Nm pada 6.500 rpm. Spesifikasi tersebut, dipadu dengan desainnya yang ikonik dan performa yang responsif, menjadi faktor kunci yang berkontribusi pada popularitasnya yang kembali menggeliat. Dengan demikian, Yamaha F1ZR bukan sekadar sepeda motor bekas, melainkan sebuah investasi nostalgia yang nilainya terus meningkat seiring berjalannya waktu.

Permintaan yang tinggi terhadap Yamaha F1ZR bekas ini mengindikasikan perubahan tren di pasar otomotif. Selain menunjukkan minat yang besar terhadap motor klasik, hal ini juga membuktikan bahwa sepeda motor dua tak masih memiliki daya tarik yang kuat di kalangan penggemar. Faktor nostalgia, performa yang responsif, dan kelangkaan unit menjadi kunci utama di balik kenaikan harga dan meningkatnya popularitas Yamaha F1ZR di pasar otomotif Indonesia.