Taj Yasin Serukan Pembaruan PPP Demi Rebut Kembali Kursi di Senayan

Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menekankan perlunya revitalisasi internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Hal ini diungkapkan dalam sebuah pernyataan yang menyoroti tantangan yang dihadapi partai berlambang Ka'bah tersebut untuk kembali menjadi kekuatan signifikan di panggung politik nasional dan merebut kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

"Kita harus masuk parlemen, dan bukan hanya sekadar masuk, tetapi juga memiliki peran yang signifikan," tegas Taj Yasin, yang akrab disapa Gus Yasin. Ia menyerukan agar kepemimpinan PPP yang baru dapat secara konsisten memperjuangkan hak-hak masyarakat dan mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dalam setiap formulasi kebijakan.

Gus Yasin juga menyoroti pentingnya Muktamar sebagai momentum krusial bagi pembaruan dan penataan ulang strategi partai untuk menghadapi tantangan di masa depan. Ia secara khusus menekankan perlunya menjaga integritas proses pemilihan ketua umum, menghindari praktik-praktik transaksional yang dapat merusak esensi demokrasi dalam partai.

"Muktamar ini tidak boleh ternodai oleh praktik-praktik transaksional. Kita ingin semuanya berjalan dengan baik, mengikuti mekanisme yang benar," ujarnya dengan nada serius.

Penundaan Muktamar PPP sebelumnya telah diumumkan oleh pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PPP, Muhammad Mardiono. Menurut Mardiono, penundaan ini tidak akan menimbulkan masalah yang berarti, mengingat masa jabatan kepengurusan saat ini masih berlaku hingga Desember 2025. Ia meyakinkan bahwa Muktamar akan tetap dilaksanakan sebelum masa jabatan pengurus berakhir, dengan perkiraan antara bulan Agustus atau September.

"Rencananya, sebelum Desember, kita akan melaksanakan Muktamar. Targetnya di bulan Agustus atau September," jelas Mardiono.

Menjelang Muktamar, Mardiono belum memberikan indikasi mengenai nama-nama calon ketua umum yang akan bersaing. Namun, ia membuka pintu bagi semua kader, termasuk tokoh eksternal yang berminat, untuk mencalonkan diri.

"Kami membuka kesempatan bagi tokoh-tokoh internal maupun eksternal yang ingin bergabung dan berkontribusi untuk PPP," pungkas Mardiono. Hal ini mengisyaratkan bahwa PPP terbuka untuk regenerasi kepemimpinan dan kolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat demi mewujudkan visi dan misi partai.

Dengan seruan untuk transformasi, penekanan pada integritas Muktamar, dan keterbukaan terhadap calon pemimpin dari berbagai kalangan, PPP tampaknya bertekad untuk merebut kembali posisinya sebagai kekuatan politik yang relevan dan memperjuangkan kepentingan rakyat di tingkat nasional.