Razia Rutin Picu Kerusuhan di Lapas Narkotika Muara Beliti, Napi Sempat Kuasai Area
Kerusuhan pecah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis (8/5/2025) pagi. Insiden ini dipicu oleh razia rutin yang dilakukan oleh petugas lapas, yang berujung pada aksi perlawanan dari para narapidana.
Menurut keterangan Kapolres Musi Rawas, AKBP Agung Aditya, kerusuhan bermula ketika petugas lapas menggelar razia rutin sekitar pukul 09.45 WIB. Dalam razia tersebut, petugas menemukan sejumlah telepon seluler yang seharusnya tidak berada di dalam sel tahanan. Penemuan ini memicu ketidakpuasan dari para narapidana, yang kemudian melakukan perlawanan terhadap petugas.
- Kronologi Kejadian:
- Razia rutin digelar pukul 09.45 WIB.
- Petugas menemukan sejumlah handphone.
- Napi melakukan perlawanan akibat tidak terima.
- Perlawanan berkembang menjadi kerusuhan.
Eskalasi kerusuhan meningkat dengan cepat, hingga para narapidana berhasil menguasai sebagian besar area lapas. Menyadari situasi yang tidak terkendali, pihak lapas segera menghubungi Polres Musi Rawas untuk meminta bantuan pengamanan.
Polres Musi Rawas merespon cepat dengan berkoordinasi bersama Polres Lubuklinggau, Dandim, dan Brimob untuk mengamankan situasi. Sekitar pukul 11.00 WIB, petugas gabungan berhasil mengendalikan situasi dan mengambil alih lapas. Area lapas kemudian disterilkan dari gangguan para narapidana.
- Tindakan Penanganan:
- Lapas meminta bantuan Polres Musi Rawas.
- Polres koordinasi dengan Polres Lubuklinggau, Dandim, dan Brimob.
- Petugas gabungan berhasil mengendalikan situasi pukul 11.00 WIB.
- Lapas kembali steril.
AKBP Agung Aditya memastikan bahwa tidak ada narapidana yang melarikan diri dalam insiden tersebut, dan tidak ada pula petugas lapas yang disandera. Sebanyak 1.069 warga binaan telah dikembalikan ke blok masing-masing, dan situasi dinyatakan kondusif.
"Sekarang sudah aman, kami sedang siaga dan melakukan pengecekan kerusakan yang terjadi," ujar Agung.
Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui penyebab utama kerusuhan dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.