Abdul Mu'ti Soroti Kerentanan Mental Generasi Muda Indonesia
Mantan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menyoroti fenomena generasi muda Indonesia yang dinilainya memiliki ketahanan mental yang rendah. Hal ini diungkapkan dalam sebuah forum pendidikan di Denpasar, Bali, yang menyoroti tantangan dalam dunia pendidikan modern.
Dalam forum tersebut, Abdul Mu'ti menggunakan istilah "generasi stroberi" untuk menggambarkan kondisi mental generasi muda saat ini. Istilah ini merujuk pada individu yang tampak menarik dan sempurna dari luar, namun rapuh dan mudah hancur di bagian dalam. Ia menjelaskan bahwa generasi ini cenderung mudah menyerah dan kurang memiliki daya tahan dalam menghadapi tekanan hidup. Menurutnya, tantangan yang dihadapi generasi muda saat ini berbeda dengan generasi sebelumnya, sehingga membutuhkan pendekatan pendidikan yang berbeda pula.
Selain itu, Abdul Mu'ti juga menyinggung tentang adanya "generasi barcode" di kota-kota besar. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan generasi yang rentan mengalami guncangan psikologis akibat masalah-masalah kecil dalam kehidupan sehari-hari. Reaksi mereka terhadap masalah, lanjutnya, terkadang tidak terduga, bahkan sampai melukai diri sendiri. Hal ini menjadi perhatian serius mengingat kesehatan mental menjadi isu krusial di kalangan generasi muda.
Lebih lanjut, Abdul Mu'ti menyoroti adanya kesenjangan antar generasi dan budaya yang turut menjadi permasalahan. Ia mencontohkan, banyak orang tua yang masih terpaku pada pola pikir lama, sementara anak-anak mereka telah berkembang dengan cara pandang yang berbeda. Kondisi ini seringkali menimbulkan konflik dan kesalahpahaman dalam keluarga.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Abdul Mu'ti menekankan pentingnya pendidikan yang mampu membekali anak-anak dengan mental dan spiritual yang kuat. Generasi muda perlu dipersiapkan untuk menjadi individu yang tangguh dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan. Menurutnya, pendidikan harus mencakup pengembangan kekuatan jasmani, intelektual, spiritual, dan moral secara seimbang. Ia mengajak seluruh pihak untuk bekerjasama dalam mewujudkan generasi yang berkualitas dan berdaya saing.
Dalam kesempatan itu, Abdul Mu'ti menyampaikan beberapa poin penting yang perlu diperhatikan dalam upaya membangun karakter generasi muda:
- Penguatan Mental dan Spiritual: Pendidikan harus fokus pada pembentukan mental yang kuat dan spiritualitas yang mendalam agar generasi muda tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.
- Kemampuan Adaptasi: Generasi muda perlu dibekali dengan kemampuan untuk beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi di era modern.
- Keseimbangan Jasmani, Intelektual, Spiritual, dan Moral: Pendidikan harus mencakup pengembangan seluruh aspek diri secara seimbang agar menghasilkan individu yang berkualitas dan berintegritas.
- Kerjasama Antar Pihak: Pembangunan karakter generasi muda membutuhkan kerjasama dari seluruh pihak, termasuk keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah.