Tanggapan Keras Iran Atas Rencana Kontroversial AS Mengubah Nama Teluk Persia
Rencana pemerintahan Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump untuk mengganti nama Teluk Persia menjadi Teluk Arab menuai kecaman keras dari Iran. Kantor berita Associated Press (AP) melaporkan, mengutip sumber dari pejabat AS, bahwa perubahan nama ini akan diumumkan dalam kunjungan Trump ke Timur Tengah.
Penamaan perairan strategis ini telah lama menjadi sumber ketegangan politik dan budaya. Iran bersikeras mempertahankan nama historis "Teluk Persia". Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, melalui platform media sosial X, menyampaikan penentangan keras terhadap rencana tersebut. Ia menyebut upaya perubahan nama sebagai indikasi permusuhan terhadap Iran dan rakyatnya, serta mengecam tindakan tersebut sebagai penghinaan bagi seluruh warga Iran.
Araghchi menegaskan, langkah tersebut tidak memiliki validitas hukum atau geografis, dan hanya akan memicu kemarahan seluruh lapisan masyarakat Iran, baik di dalam maupun di luar negeri. Kontroversi serupa pernah terjadi pada masa jabatan pertama Trump, ketika ia menggunakan istilah "Teluk Arab," yang memicu respons dari Presiden Iran saat itu, Hassan Rouhani, yang menyarankan Trump untuk lebih memahami geografi.
Pada tahun 2012, Iran bahkan mengancam untuk menuntut Google atas keputusannya untuk tidak memberikan nama pada perairan tersebut di petanya. Meskipun pemerintah AS secara resmi menggunakan istilah "Teluk Persia," militer AS dilaporkan telah menggunakan istilah "Teluk Arab" dalam pernyataan dan gambar-gambar selama bertahun-tahun.
Berikut poin-poin penting yang perlu diperhatikan:
- Perubahan Nama: Amerika Serikat berencana mengubah nama Teluk Persia menjadi Teluk Arab.
- Reaksi Iran: Iran mengecam keras rencana tersebut, menganggapnya sebagai tindakan bermusuhan.
- Sejarah Konflik: Masalah penamaan ini telah menjadi sumber ketegangan politik dan budaya selama bertahun-tahun.
- Tanggapan Terdahulu: Kontroversi serupa pernah terjadi pada masa jabatan pertama Trump.
- Posisi AS: Pemerintah AS secara resmi menggunakan "Teluk Persia," tetapi militer AS terkadang menggunakan "Teluk Arab."
Perubahan nama yang diusulkan ini berpotensi memperburuk hubungan antara Amerika Serikat dan Iran, dan dapat menimbulkan implikasi yang lebih luas bagi stabilitas regional.