Surya Paloh Anggap Usulan Pemakzulan Gibran Tanpa Dasar Kuat
Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menanggapi seruan sejumlah purnawirawan TNI terkait potensi pemakzulan Gibran Rakabuming Raka dari posisi Wakil Presiden Republik Indonesia. Paloh menegaskan bahwa wacana pemakzulan tersebut memerlukan alasan yang substantif dan kuat, bukan sekadar didasarkan pada preferensi atau ketidakpuasan terhadap kinerja.
"Pemakzulan itu harus didasari alasan yang kuat, bukan hanya karena suka atau tidak suka, atau semata-mata karena output kinerja," ujar Paloh di sela-sela Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) DPW Nasdem Nusa Tenggara Timur (NTT) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (8/5/2025).
Lebih lanjut, Paloh menekankan bahwa usulan pemakzulan tanpa dasar yang jelas justru akan menciptakan polemik baru. Ia mengingatkan bahwa proses Pemilu 2024 baru saja usai dan Gibran telah terpilih sebagai wakil presiden.
"Jangan kita mulai membuat masalah baru. Pemilu baru saja selesai. NasDem berpendapat bahwa kita tidak boleh hanya mendasarkan pada suka atau tidak suka, tetapi bagaimana kita menjaga dan merawat konstitusi bersama," imbuhnya.
Paloh juga menyinggung tentang bahaya subjektivitas dalam menilai suatu persoalan. "Jika dasarnya hanya kebencian, akan sulit bagi kita. Kalau ada yang merasa paling benar sendiri dan menyalahkan semua orang lain, itu juga tidak benar menurut saya," tegasnya.
Pernyataan Paloh ini merujuk pada surat yang ditandatangani oleh ratusan purnawirawan TNI yang terdiri dari berbagai pangkat, termasuk jenderal, laksamana, marsekal, dan kolonel. Surat tersebut berisi usulan terkait pemakzulan Gibran Rakabuming Raka.