Tragedi di Sungai Hueknutu: Pegawai Koperasi dan Nasabah Tewas Akibat Banjir Bandang Saat Penagihan Kredit

Kupang, Nusa Tenggara Timur diguncang duka setelah dua orang dilaporkan tewas akibat terseret banjir bandang di Sungai Hueknutu, Desa Hueknutu, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang, pada Rabu (7/5/2025) malam.

Korban pertama adalah Melany Amelia Nenobesi (23), seorang pegawai koperasi PNM Takari. Korban kedua adalah Godlief Babnesi (48), seorang nasabah koperasi yang juga warga Desa Hueknutu. Keduanya dilaporkan hilang sekitar pukul 19.00 WITA saat berupaya menyeberangi sungai yang meluap akibat hujan deras.

Menurut keterangan pihak kepolisian, peristiwa nahas ini bermula ketika Melany mendatangi kediaman Godlief sekitar pukul 17.00 WITA untuk melakukan penagihan angsuran pinjaman. Setelah urusan selesai, Melany berpamitan untuk kembali ke kantor. Istri Godlief sempat mengingatkan Melany untuk menunda kepulangannya karena kondisi cuaca yang buruk dan sungai yang meluap.

Namun, Melany tetap memutuskan untuk pulang. Godlief bersama tiga warga lainnya, Jitro Babnesi (16), Sosten Bani (18), dan Nitanel Lete (17), berinisiatif membantu Melany menyeberangi sungai. Ketiga warga tersebut berhasil menyeberang dengan selamat. Akan tetapi, saat Godlief dan Melany menyusul, keduanya justru terseret arus deras sebelum sempat mencapai tepi sungai.

Upaya penyelamatan yang dilakukan oleh ketiga saksi tidak membuahkan hasil. Mereka kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Takari. Aparat kepolisian yang tiba di lokasi segera berkoordinasi dengan petugas medis dari Puskesmas Huebunif untuk melakukan pencarian. Jenazah Godlief berhasil ditemukan pada pukul 21.30 WITA di dalam sungai Dusun Upbatan, sekitar satu kilometer dari lokasi kejadian. Hasil pemeriksaan medis tidak menemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban, dan pihak keluarga menerima kejadian tersebut sebagai musibah serta menolak dilakukan autopsi.

Pencarian terhadap Melany terus dilakukan hingga Kamis (8/5/2025). Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan jenazah Melany pada pukul 05.00 WITA di aliran sungai Dusun Tuapisa, sekitar 10 kilometer dari titik awal ia hanyut. Sama seperti Godlief, pemeriksaan medis terhadap jenazah Melany juga tidak menemukan adanya indikasi kekerasan. Pihak keluarga pun menerima kematian Melany sebagai musibah dan menolak autopsi. Jenazah Melany kemudian dibawa ke Kota Kupang untuk dimakamkan.

Sungai Hueknutu, tempat terjadinya tragedi ini, memiliki lebar sekitar 30 meter. Pada saat kejadian, ketinggian air mencapai antara 1 hingga 1,5 meter. Jarak antara rumah Godlief dan sungai diperkirakan sekitar 500 meter.

Pihak kepolisian mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar sungai, untuk meningkatkan kewaspadaan dan menghindari aktivitas di sekitar sungai saat cuaca ekstrem dan banjir guna mencegah terjadinya kejadian serupa di masa mendatang.

Daftar warga yang terlibat dalam upaya penyeberangan sungai:

  • Melany Amelia Nenobesi (Korban)
  • Godlief Babnesi (Korban)
  • Jitro Babnesi
  • Sosten Bani
  • Nitanel Lete