Konklaf Hari Pertama: Asap Hitam dari Vatikan, Umat Katolik Dunia Menanti Pemimpin Baru
Vatikan: Asap Hitam Warnai Hari Pertama Konklaf
Kota Vatikan dikejutkan dengan munculnya asap hitam dari cerobong Kapel Sistina pada Rabu (7/5/2025) pukul 21.00 waktu setempat. Asap ini menandakan bahwa dalam pemungutan suara pertama, para kardinal belum berhasil memilih pemimpin baru Gereja Katolik dalam konklaf. Tradisi Katolik Roma menyatakan bahwa asap hitam merupakan pertanda belum tercapainya konsensus dua pertiga suara yang dibutuhkan untuk menentukan seorang Paus.
Meski demikian, suasana di Lapangan Santo Petrus tetap tenang. Ribuan umat Katolik dari berbagai belahan dunia yang berkumpul di sana menyambut kabar tersebut dengan sabar dan penuh harapan. James Kleineck, seorang umat Katolik dari Texas, mengungkapkan keyakinannya bahwa Roh Kudus sedang bekerja dan Paus baru akan segera terpilih.
Makna Warna Asap dalam Konklaf
Warna asap yang keluar dari cerobong Kapel Sistina memiliki makna penting. Asap hitam berarti belum ada Paus yang terpilih, sementara asap putih menandakan bahwa para kardinal telah mencapai kesepakatan dan seorang Paus baru telah terpilih. Setelah asap putih muncul, Kardinal Protodeakon akan mengumumkan "Habemus Papam" dari balkon Basilika Santo Petrus, yang berarti "Kita punya Paus." Paus terpilih kemudian akan memperkenalkan diri kepada dunia dan mengumumkan nama kepausannya.
Proses Kimia di Balik Layar
Setiap hari, para kardinal akan melakukan dua kali pemungutan suara. Surat suara yang tidak menghasilkan keputusan kemudian dibakar dalam perapian khusus. Bahan kimia tertentu ditambahkan untuk memastikan warna asap terlihat jelas. Untuk menghasilkan asap hitam, campuran kalium perklorat, antrasena, dan belerang digunakan. Asap putih dihasilkan dari pembakaran surat suara dengan campuran kalium klorat, laktosa, dan damar.
Tradisi pembakaran surat suara ini telah berlangsung sejak abad ke-15. Awalnya, metode ini digunakan untuk mencegah kecurangan dalam pemilihan Paus. Seiring waktu, sistem ini telah berkembang dan disempurnakan dengan teknologi kimia sehingga publik dapat dengan mudah memahami hasil konklaf.
Sekitar 1,4 miliar umat Katolik di seluruh dunia menantikan munculnya asap putih dari Kapel Sistina, tanda bahwa Gereja Katolik telah memiliki pemimpin tertinggi yang baru. Konklaf akan berlanjut sampai para kardinal mencapai kesepakatan. Pemilihan Paus adalah momen penting yang menentukan arah Gereja Katolik di masa depan.
- Setiap hari, para kardinal melakukan dua sesi pemungutan suara.
- Surat suara yang tidak menghasilkan keputusan kemudian dibakar di tungku khusus.
- Agar warna asap terlihat jelas, proses pembakaran melibatkan bahan kimia tertentu.
- Untuk menghasilkan asap hitam, digunakan campuran kalium perklorat, antrasena, dan belerang
- Asap putih berasal dari pembakaran surat suara dengan campuran kalium klorat, laktosa, dan resin kloroform.
- Tradisi membakar surat suara ini telah berlangsung sejak abad ke-15.