Jakarta Kaji Ulang Strategi Bursa Kerja dan Pelatihan untuk Efektivitas Penyerapan Tenaga Kerja
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melakukan evaluasi mendalam terhadap efektivitas program bursa kerja (job fair) dan pelatihan melalui Mobile Training Unit (MTU) dalam upaya menekan angka pengangguran di ibu kota.
Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekda Prov) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, mengungkapkan bahwa bursa kerja masih menjadi salah satu metode utama yang digunakan untuk mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan. Namun, ia mengakui bahwa efektivitas implementasi bursa kerja masih menjadi tantangan yang perlu diatasi oleh Pemprov DKI Jakarta.
"Bursa kerja tentu menjadi salah satu upaya yang saat ini dilakukan. Kami mengapresiasi pemerintah pusat, Kementerian Ketenagakerjaan, yang juga turut menyelenggarakan kegiatan serupa," ujar Eliawati di Jakarta, Kamis (8/5/2025).
Eliawati menyoroti perlunya evaluasi komprehensif terhadap jumlah pendaftar dan peserta yang berhasil mendapatkan pekerjaan melalui bursa kerja. Evaluasi ini menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi pemerintah daerah dalam memastikan program tersebut memberikan dampak yang signifikan.
Evaluasi menyeluruh sedang dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Disnakertransgi) DKI Jakarta, termasuk program pelatihan melalui MTU. Evaluasi ini bertujuan untuk mengukur dampak jangka panjang dari pelatihan keterampilan yang diselenggarakan.
"Dengan adanya MTU, evaluasi dilakukan setelah 14 hari pelatihan. Apakah peserta hanya menyelesaikan pelatihan begitu saja? Apakah mereka benar-benar bisa mendapatkan pekerjaan? Atau bahkan membuka peluang usaha baru? Hal-hal ini sedang kami kaji," jelasnya.
Eliawati menekankan pentingnya memastikan bahwa program-program pengurangan pengangguran benar-benar dipahami oleh masyarakat dan diikuti dengan kesadaran penuh, bukan hanya karena keinginan sesaat.
Lebih lanjut, Eliawati menyatakan bahwa Pemprov DKI Jakarta memiliki target penciptaan lapangan kerja tahun ini. Namun, ia belum dapat memberikan rincian lebih lanjut karena data teknis masih berada di bawah tanggung jawab dinas terkait.
"Tentu ada target yang ditetapkan, tetapi saya tidak memegang datanya saat ini. Data teknis terkait akan disampaikan oleh teman-teman Disnakertransgi," katanya.
Program yang Dievaluasi:
- Bursa Kerja (Job Fair): Mengevaluasi jumlah pendaftar, peserta yang mendapatkan pekerjaan, dan dampak jangka panjang terhadap pengurangan pengangguran.
- Mobile Training Unit (MTU): Mengukur efektivitas pelatihan keterampilan, dampak terhadap kemampuan peserta mendapatkan pekerjaan atau membuka usaha sendiri, dan relevansi pelatihan dengan kebutuhan pasar kerja.
Fokus Evaluasi:
- Dampak Jangka Panjang: Memastikan bahwa program-program yang dijalankan memberikan dampak berkelanjutan bagi peserta dan berkontribusi signifikan terhadap pengurangan angka pengangguran.
- Pemahaman Masyarakat: Memastikan bahwa masyarakat memahami tujuan dan manfaat program-program yang ditawarkan, sehingga partisipasi didasari oleh kesadaran dan komitmen yang kuat.
- Relevansi Pelatihan: Memastikan bahwa pelatihan yang diberikan melalui MTU sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dan memberikan keterampilan yang relevan bagi peserta.
Evaluasi ini diharapkan dapat memberikan masukan yang berharga bagi Pemprov DKI Jakarta dalam meningkatkan efektivitas program-program penanggulangan pengangguran dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat.