Ketegangan Meningkat: Pakistan Klaim Tembak Jatuh Puluhan Drone India Setelah Serangan Mematikan
Kondisi keamanan di perbatasan antara Pakistan dan India kembali memanas setelah militer Pakistan mengklaim telah berhasil menembak jatuh 25 drone milik India. Insiden ini terjadi setelah eskalasi kekerasan yang disebut sebagai yang terburuk dalam dua dekade terakhir antara kedua negara yang memiliki kekuatan nuklir tersebut.
Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, sebelumnya telah menyampaikan janji akan melakukan pembalasan menyusul serangan rudal yang dilancarkan oleh India pada Rabu pagi waktu setempat. Serangan tersebut semakin memperuncing situasi baku tembak yang telah berlangsung selama beberapa hari di sepanjang perbatasan kedua negara.
"Kami akan membalas setiap tetes darah para martir ini," tegas Sharif dalam pidatonya kepada rakyat Pakistan. Pertempuran sengit pada hari Rabu dilaporkan telah menyebabkan setidaknya 45 korban jiwa dari kedua belah pihak, termasuk anak-anak.
Militer Pakistan, melalui sebuah pernyataan pada hari Kamis, mengklaim bahwa mereka telah berhasil menembak jatuh 25 drone Harop buatan Israel di berbagai lokasi di seluruh wilayah Pakistan. Juru bicara militer Pakistan, Ahmed Sharif Chaudhry, menjelaskan bahwa India telah melakukan agresi dengan mengirimkan drone-drone ke beberapa lokasi.
"Satu drone berhasil menyerang target militer di dekat Lahore," ujarnya, seraya menambahkan bahwa empat tentara di kota tersebut mengalami luka-luka. Chaudhry juga menyebutkan bahwa operasi masih berlangsung dan seorang warga sipil tewas serta satu lainnya terluka di Sindh akibat insiden yang melibatkan drone-drone India tersebut.
Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan mengambil langkah-langkah keamanan dengan menutup Bandara Karachi hingga pukul 6 sore waktu setempat. Bandara Islamabad dan Lahore juga sempat ditutup sementara "karena alasan operasional".
Perseteruan antara Pakistan dan India telah berlangsung lama, terutama terkait wilayah Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim. Wilayah tersebut terbagi antara kedua negara, namun diklaim sepenuhnya oleh masing-masing pihak.
Setelah serangan rudal India, Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, menyatakan bahwa New Delhi memiliki "hak untuk merespons" serangan terhadap wisatawan di Pahalgam, Kashmir, pada 22 April lalu, yang menewaskan 26 orang. India menuding kelompok Lashkar-e-Taiba yang berbasis di Pakistan sebagai dalang penembakan tersebut, dan kedua negara saling melontarkan ancaman sejak saat itu.
Pakistan membantah keterlibatan dalam serangan di Pahalgam dan menyerukan penyelidikan independen atas insiden tersebut.
Berikut rincian insiden yang terjadi:
- Serangan Rudal India: Dilaporkan terjadi pada Rabu pagi, memicu respons dari Pakistan.
- Penjatuhan Drone: Pakistan mengklaim menembak jatuh 25 drone Harop buatan Israel.
- Korban Jiwa: Sedikitnya 45 orang tewas dari kedua belah pihak akibat kekerasan yang terjadi.
- Penutupan Bandara: Bandara Karachi ditutup sementara, sementara Islamabad dan Lahore juga sempat mengalami penutupan.
- Tuduhan India: India menuduh Lashkar-e-Taiba terlibat dalam serangan di Pahalgam.