Inisiatif Gencatan Senjata Rusia Dikecam Ukraina di Tengah Keraguan Implementasi

Moskwa, Rusia – Perintah gencatan senjata selama tiga hari yang dikeluarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin mulai berlaku, memicu reaksi keras dari Ukraina dan menimbulkan keraguan tentang efektivitasnya di lapangan. Langkah ini, yang diklaim Kremlin sebagai upaya membuka jalan bagi dialog perdamaian, terjadi di tengah meningkatnya ketegangan dan kurangnya kejelasan mengenai kepatuhan kedua belah pihak.

Ukraina menolak mentah-mentah inisiatif tersebut, menyebutnya sebagai sebuah "lelucon" dan "sandiwara", serta mengkritik kurangnya kepastian mengenai implementasinya. Presiden Volodymyr Zelensky sebelumnya telah mengusulkan gencatan senjata selama 30 hari sebagai kesempatan untuk diplomasi, namun usulan ini belum mendapat tanggapan positif dari pihak Rusia.

Di tengah pengumuman gencatan senjata, laporan mengenai aktivitas militer terus berdatangan. Militer Ukraina melaporkan adanya serangan udara Rusia di wilayah Sumy, Ukraina timur. Meskipun tidak ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa, insiden ini semakin memperburuk keraguan mengenai efektivitas gencatan senjata yang diumumkan. Selain itu, Bandara Nizhny Novgorod di Rusia sempat ditutup sementara selama sekitar 1,5 jam karena alasan keamanan.

Gencatan senjata ini bertepatan dengan perayaan Hari Kemenangan di Moskwa, yang dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden China Xi Jinping, Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva, dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic. Kehadiran mereka menambah dimensi diplomatik pada situasi tersebut, meskipun tidak ada indikasi yang jelas bahwa gencatan senjata akan benar-benar diterapkan.

Kremlin menyatakan bahwa pasukan Rusia akan mematuhi perintah gencatan senjata selama periode tersebut, namun memperingatkan bahwa mereka akan segera merespons jika diserang. Ketidakpastian ini semakin memperumit situasi dan meningkatkan risiko eskalasi.

Berikut adalah poin-poin penting yang terjadi:

  • Pengumuman Gencatan Senjata: Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan gencatan senjata selama 3 hari.
  • Reaksi Ukraina: Ukraina mengecam inisiatif tersebut sebagai lelucon dan sandiwara.
  • Aktivitas Militer: Laporan serangan udara terus berdatangan di tengah pengumuman gencatan senjata.
  • Kehadiran Pemimpin Dunia: Sejumlah pemimpin dunia menghadiri perayaan Hari Kemenangan di Moskwa.
  • Ancaman Respon: Kremlin memperingatkan akan segera merespons jika pasukan Rusia diserang.

Situasi di Ukraina tetap tegang dan tidak pasti. Masa depan inisiatif gencatan senjata dan prospek dialog perdamaian masih belum jelas. Dunia internasional terus mengamati perkembangan situasi dengan cermat, berharap agar eskalasi lebih lanjut dapat dihindari dan solusi diplomatik dapat ditemukan.