Chery Indonesia: Ekspansi Produksi di Tengah Lonjakan Permintaan, Pembangunan Pabrik Masih dalam Tahap Studi
Chery Indonesia: Ekspansi Produksi di Tengah Lonjakan Permintaan, Pembangunan Pabrik Masih dalam Tahap Studi
PT Chery Sales Indonesia (CSI) tengah menghadapi tantangan sekaligus peluang yang signifikan. Di satu sisi, permintaan terhadap produk-produknya, seperti seri Tiggo, Omoda, dan kendaraan listrik, terus meningkat tajam. Di sisi lain, perusahaan masih belum dapat memastikan kapan akan membangun pabrik sendiri di Indonesia, kendati hal tersebut merupakan langkah krusial untuk memenuhi lonjakan permintaan dan meningkatkan daya saing di pasar otomotif nasional.
Saat ini, CSI masih bergantung pada fasilitas perakitan milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Bekasi, Jawa Barat, yang juga digunakan oleh beberapa merek lain. Meskipun produksi telah dimulai sejak September 2022, kapasitas produksi yang terbatas mengakibatkan waktu tunggu yang cukup panjang bagi konsumen. Data internal perusahaan menunjukkan backlog yang mengkhawatirkan; inden untuk Tiggo Cross mencapai lebih dari 1.500 unit dengan pengiriman baru sekitar 600 unit, sementara model J6 mencatat lebih dari 2.000 unit inden dan baru mengirimkan 1.200 unit sejak peluncuran. Kondisi ini mendorong CSI untuk mencari solusi peningkatan kapasitas produksi secara bertahap.
Country Director CSI, Zeng Shuo, menjelaskan bahwa perusahaan saat ini sedang melakukan studi dan diskusi intensif dengan pihak prinsipal di China terkait rencana pembangunan pabrik. Beliau menyatakan bahwa detail terkait rencana tersebut masih belum dapat diungkapkan karena masih dalam tahap pembahasan dan mengikuti kode etik perusahaan. Namun, Zeng Shuo memastikan bahwa perusahaan telah memulai langkah-langkah untuk meningkatkan kapasitas produksi di Indonesia guna mengatasi masalah backlog yang signifikan ini. Sebagai langkah awal, kapasitas produksi J6 ditargetkan akan ditingkatkan menjadi 1.000 unit per bulan mulai Maret 2025, dengan harapan dapat mempercepat pengiriman sebelum Lebaran Idulfitri tahun yang sama.
Ambisi Chery untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan dengan setir kanan telah diutarakan sebelumnya. Komitmen ini diperkuat oleh kunjungan pejabat tinggi Indonesia, termasuk mantan Presiden Joko Widodo, Luhut Binsar Pandjaitan, Retno Marsudi, dan Bahlil Lahadalia, ke markas Chery di Wuhu, China. Kunjungan-kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan komitmen investasi Chery di Indonesia dan mendorong percepatan pembangunan pabrik. Namun hingga kini, belum ada pengumuman resmi mengenai jadwal pembangunan pabrik tersebut.
Meskipun menghadapi tantangan dalam hal kapasitas produksi, Chery menunjukkan komitmen yang kuat untuk pasar Indonesia. Peningkatan kapasitas produksi J6 merupakan langkah nyata untuk mengatasi backlog dan menunjukkan keseriusan perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumen. Namun, kepastian mengenai pembangunan pabrik mandiri masih menjadi pertanyaan yang menanti jawaban, yang akan menentukan langkah selanjutnya bagi ekspansi Chery di Indonesia.
- Tantangan: Memenuhi lonjakan permintaan di tengah keterbatasan kapasitas produksi.
- Solusi Jangka Pendek: Meningkatkan kapasitas produksi J6 menjadi 1.000 unit per bulan mulai Maret 2025.
- Solusi Jangka Panjang: Pembangunan pabrik sendiri di Indonesia (masih dalam tahap studi).
- Komitmen: Menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan dengan setir kanan.