Tanggul Kalibata Timur Kembali Ambrol, Akibatkan Kerugian Material Warga
Hujan deras yang mengguyur kawasan Jakarta pada Rabu (7/5/2025) lalu menyebabkan tanggul di Jalan Kalibata Timur Raya kembali jebol. Peristiwa ini bukan pertama kalinya terjadi, mengulang kejadian serupa yang terjadi pada tahun 2024. Dampaknya, sejumlah barang dagangan dan bahkan kendaraan bermotor milik warga hanyut terbawa arus.
Menurut penuturan Ika, seorang pedagang yang sehari-hari berjualan di dekat lokasi kejadian, warga sebenarnya sudah terbiasa dengan banjir di wilayah tersebut. Namun, ambrolnya tanggul kali ini terjadi secara tiba-tiba. "Sudah tidak kaget sih dengan banjir, cuma kemarin itu tiba-tiba saja, langsung 'bruk' tembok roboh," ujarnya.
Akibat kejadian ini, beberapa gerobak dagangan milik warga tertimpa reruntuhan tanggul. Para pedagang pun berusaha menyelamatkan diri saat kejadian berlangsung.
Banjir kali ini membawa dampak yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Tatang, seorang pedagang air kelapa, harus merelakan dagangan kelapanya hanyut. Sepeda motor miliknya pun sempat terseret arus dan kini tidak bisa digunakan.
Warga lainnya, Musharoh, juga mengalami kerugian akibat kulkasnya yang rusak terendam banjir. Ika juga menuturkan hal yang sama, bahwa kulkas tempatnya menyimpan dagangan tidak berfungsi normal.
Sebelumnya, pada kejadian jebolnya tanggul di tahun 2024, warga mencium bau tidak sedap dari air yang merembes dari sisi apartemen yang berbatasan dengan pemukiman warga RW 08 RT 08 Kalibata. Air tersebut diduga tercemar limbah.
Air banjir kali ini berwarna kuning keruh, namun tidak membawa banyak sampah seperti kejadian sebelumnya. Meskipun demikian, kerugian yang dialami warga tetap signifikan.
Menurut keterangan Yohan, jebolnya tanggul disebabkan oleh luapan Kali Sodetan akibat intensitas hujan yang tinggi pada hari Rabu. Luapan air sungai tersebut kemudian membanjiri pemukiman warga RW 08 RT 08.