Stafsus Menhan Dorong Gibran Rakabuming Raka untuk Intensifkan Kunjungan ke Papua

Jakarta - Staf Khusus Menteri Pertahanan (Menhan) bidang Kedaulatan NKRI, Lenis Kogoya, menyampaikan harapan agar Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, bersedia menerima undangan untuk mengunjungi dan secara aktif terlibat dalam pembangunan di Papua.

Kogoya menekankan pentingnya Gibran mengikuti jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi), ayahanda Gibran, yang dikenal sering melakukan kunjungan kerja ke Papua selama masa jabatannya sebagai presiden. Menurut Kogoya, kehadiran langsung Gibran di lapangan sangat krusial untuk memahami secara mendalam dinamika dan kebutuhan masyarakat Papua.

"Gibran harus turun langsung ke lapangan, dan saya siap mendampinginya," ujar Lenis di Gedung Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis (8/5/2025). Dia menambahkan, pengalaman Jokowi yang sering berinteraksi langsung dengan masyarakat Papua, termasuk mengunjungi rumah-rumah warga dan menjelajahi berbagai wilayah, menjadi contoh yang baik untuk diikuti Gibran.

Lenis berencana untuk segera bertemu dengan Gibran guna membahas secara lebih detail mengenai kunjungannya ke Papua. Dalam pertemuan tersebut, Kogoya akan menyarankan Gibran untuk belajar dari pendekatan Jokowi dalam menangani isu-isu di Papua, dengan mengedepankan dialog dan pendekatan yang humanis.

Sebagai tokoh masyarakat adat Papua, Lenis meyakini bahwa usia muda Gibran menjadi modal penting untuk menjelajahi berbagai pelosok wilayah Papua, termasuk daerah pegunungan yang sulit dijangkau. Dia menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Gibran dalam setiap kegiatan di lapangan.

"Saya berani mengajak Gibran ke gunung-gunung, turun langsung ke lapangan. Hanya saja, saya belum bertemu langsung dengannya. Nanti kalau sudah bertemu, akan saya sampaikan," tegasnya.

Sebelumnya, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI juga telah menyampaikan harapan agar Satuan Tugas (Satgas) terkait pembangunan di Papua, yang dipimpin oleh wakil presiden, dapat terus dilanjutkan. Kemenhan menilai keberadaan satgas ini sangat penting mengingat kompleksitas permasalahan di Papua, yang tidak hanya terbatas pada isu keamanan.

Kepala Biro Informasi Pertahanan Kemenhan, Frega, menyatakan bahwa pendekatan komprehensif yang dipimpin langsung oleh wakil presiden melalui pembentukan satuan tugas sangat efektif dalam menangani isu Papua. Dia berharap agar inisiatif ini dapat terus berlanjut.

Frega menambahkan, Kemenhan sepenuhnya mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menerapkan pendekatan yang menyeluruh di Papua. Menurutnya, penanganan isu Papua tidak dapat hanya dilakukan dengan pendekatan militer, tetapi juga memerlukan sinergi dengan pendekatan kesejahteraan dan sosial.

Kemenhan menilai pentingnya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan lembaga swadaya masyarakat, dalam upaya meningkatkan kesejahteraan dan keamanan di Papua.