Ekspor Ikan Hidup Maluku Melonjak Tajam di Awal 2025, Pasar Asia Mendominasi
Provinsi Maluku mencatatkan peningkatan signifikan dalam ekspor ikan hidup pada kuartal pertama tahun 2025. Data terbaru menunjukkan lonjakan sebesar 50,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh tingginya permintaan dari berbagai negara tujuan ekspor, terutama di kawasan Asia.
Menurut data dari Balai Karantina Hewan, Ikan dan Tumbuhan Maluku, jumlah ikan hidup yang diekspor dari Januari hingga Maret 2025 mencapai 167.711 ekor. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan 111.446 ekor yang diekspor pada periode yang sama tahun 2024. Kepala Karantina Maluku, Abdur Rohman, menyatakan bahwa peningkatan ini merupakan indikasi positif bagi sektor perikanan Maluku.
Negara Tujuan Ekspor Utama:
- China
- Amerika Serikat
- Jepang
- Hong Kong
- Vietnam
- Saudi Arabia
- Malaysia
- Singapura
Rohman menjelaskan bahwa negara-negara tersebut memiliki tingkat konsumsi produk perikanan yang tinggi, didorong oleh budaya makan ikan dan preferensi terhadap kuliner laut. China, Vietnam, Hong Kong, Jepang, dan Amerika Serikat menjadi lima negara tujuan ekspor terbesar untuk komoditas perikanan Maluku.
Komoditas Ekspor Unggulan:
Ekspor komoditas perikanan Maluku pada periode Januari-Maret 2025 didominasi oleh:
- Udang vaname
- Ikan tuna
- Ikan kerapu
- Kepiting bakau
Sementara itu, ekspor komoditas perikanan non-hidup mengalami penurunan. Pada periode Januari hingga Maret 2025, volume ekspor mencapai 2.261.457 kilogram, menurun 22,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 2.914.628 kilogram. Nilai ekspor komoditas perikanan Maluku pada periode Januari-Maret 2025 tercatat sebesar 13.248.036 dollar AS, menurun 10,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024 sebesar 14.741.653 dollar AS.
Badan Mutu Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Maluku juga mencatat peningkatan ekspor yang didukung oleh penerbitan Sertifikat Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (SMHKP). Kepala Badan Mutu KKP Maluku, Hatta Arisandi, menyatakan bahwa salah satu komoditas andalan adalah fresh tuna whole dari Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 715. Volume ekspor produk perikanan Fresh Tuna Whole pada periode Januari sampai April 2025 mencapai 189.570 kilogram dengan nilai 1.111.671 dollar AS. Negara tujuan ekspor ikan tuna utuh terbanyak adalah Jepang dan Amerika Serikat. Frekuensi ekspor ikan tersebut merupakan yang terbesar dibandingkan dengan produk perikanan lainnya, dengan persentase 86,7%.
Lonjakan ekspor ikan hidup ini menunjukkan potensi besar sektor perikanan Maluku. Pemerintah daerah dan para pelaku industri diharapkan dapat terus meningkatkan kualitas produk dan memperluas jaringan pasar untuk memaksimalkan manfaat ekonomi dari sumber daya laut yang melimpah.