Maraknya Aksi Tawuran di Manggarai, Polda Metro Jaya Pertimbangkan Reaktivasi 'Polisi RW'

Polda Metro Jaya Berupaya Atasi Tawuran di Manggarai dengan Pertimbangkan Reaktivasi Polisi RW

Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) tengah berupaya mencari solusi untuk mengatasi maraknya aksi tawuran yang terus terjadi di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto, menyoroti pentingnya pengawasan yang efektif terhadap potensi terjadinya tawuran, dan salah satu opsi yang sedang dipertimbangkan adalah reaktivasi program "Polisi RW".

Program Polisi RW, yang sebelumnya pernah digagas, bertujuan untuk menempatkan seorang petugas polisi di setiap Rukun Warga (RW) sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Namun, implementasi program ini terkendala oleh keterbatasan jumlah personel kepolisian yang tersedia. Karyoto menjelaskan bahwa idealnya, setiap RW memiliki satu petugas polisi yang bertugas. Jika jumlah personel mencukupi, Polisi RW dapat melakukan deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan, termasuk aksi tawuran.

Karyoto mengakui bahwa keterbatasan personel menjadi tantangan tersendiri bagi Polda Metro Jaya dan jajaran Polres dalam melakukan pemantauan secara intensif. Oleh karena itu, ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut serta aktif dalam upaya pencegahan tawuran. Ia menekankan pentingnya peran warga dalam mengawasi lingkungan sekitar, terutama aktivitas mencurigakan yang dilakukan oleh orang-orang yang kerap keluar malam. Pengawasan partisipatif dari masyarakat diharapkan dapat membantu mengidentifikasi potensi terjadinya tawuran sejak dini.

Pihak kepolisian juga terus berupaya menekan angka tawuran melalui berbagai langkah preventif dan represif. Upaya-upaya tersebut meliputi penyuluhan ke sekolah-sekolah untuk memberikan pemahaman tentang dampak negatif tawuran, serta penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku tawuran. Polda Metro Jaya juga menggandeng mahasiswa sebagai narasumber dalam kegiatan penyuluhan, dengan membawakan materi tentang pencegahan tawuran, penyalahgunaan narkoba, dan korupsi.

Sebagai informasi tambahan, aksi tawuran kembali pecah di Manggarai pada Minggu (4/5) lalu, menyebabkan seorang tukang parkir mengalami luka akibat sabetan senjata tajam di bagian kepala. Selang beberapa hari kemudian, tepatnya pada Selasa (6/5), tawuran kembali terjadi dengan melibatkan para pelaku yang membawa senjata tajam, batu, dan petasan.

Upaya Preventif dan Kuratif Terus Ditingkatkan

Selain reaktivasi Polisi RW, Polda Metro Jaya juga telah mengambil langkah-langkah lain untuk mengatasi masalah tawuran di Manggarai. Peningkatan patroli rutin di wilayah rawan tawuran, razia senjata tajam, dan penangkapan para pelaku tawuran menjadi bagian dari strategi penegakan hukum yang diterapkan. Sementara itu, upaya preventif juga terus digalakkan melalui program-program sosialisasi dan edukasi yang menyasar berbagai kalangan masyarakat, khususnya para remaja dan pelajar.

Karyoto menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk mencari solusi komprehensif dalam mengatasi akar permasalahan tawuran di Manggarai. Ia berharap, dengan sinergi dan kolaborasi yang baik, aksi tawuran dapat ditekan dan keamanan serta ketertiban masyarakat dapat terwujud.