Gavi Merasa Barcelona Dicurangi dalam Semifinal Liga Champions Kontra Inter
Kekecewaan mendalam dirasakan oleh gelandang muda Barcelona, Gavi, usai timnya tersingkir dari ajang Liga Champions. Kekalahan agregat 7-6 dari Inter Milan di babak semifinal menyisakan luka dan tanda tanya besar bagi pemain berusia muda tersebut.
Laga yang berlangsung di Giuseppe Meazza itu diwarnai dengan drama hingga babak perpanjangan waktu. Sempat unggul 3-2, Barcelona akhirnya harus mengakui keunggulan Inter Milan dengan skor 3-4. Hasil ini membuat langkah Barcelona terhenti di babak semifinal.
Gavi menjadi salah satu pemain yang paling vokal menyuarakan kekecewaannya. Ia merasa ada ketidakadilan yang terjadi selama pertandingan, terutama terkait dengan keputusan-keputusan kontroversial dari wasit Szymon Marciniak. Bukan hanya Gavi, sejumlah pemain Barcelona lainnya, termasuk pelatih Hansi Flick dan presiden klub Joan Laporta, juga turut melayangkan protes keras terhadap kepemimpinan wasit asal Polandia tersebut.
Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, Gavi mengungkapkan perasaannya yang mendalam.
"Ini sangat sulit diterima, apalagi mengetahui betapa dekatnya kami dengan final. Sepertinya mereka tidak ingin kami melaju karena performa kami yang meningkat musim ini," tulis Gavi.
Meski dilanda kekecewaan, Gavi tetap mencoba untuk berpikir positif dan menatap masa depan dengan optimisme. Ia yakin Barcelona memiliki potensi besar untuk meraih kesuksesan di musim-musim mendatang.
"Saya yakin kami akan memenangkan Liga Champions jika kami terus bersatu. Saya tahu cepat atau lambat trofi itu akan datang. Meskipun kami sangat frustrasi saat ini, kami masih memiliki kesempatan untuk menyelesaikan musim ini dengan meraih tiga gelar juara, sesuatu yang tidak diperkirakan oleh siapa pun sebelum musim dimulai," tambahnya.
Senada dengan Gavi, rekan setimnya, Pedri, juga merasa bahwa banyak keputusan krusial dalam pertandingan yang merugikan Barcelona. Ia menyoroti beberapa insiden di mana keputusan 50-50 cenderung menguntungkan Inter Milan. Pedri juga berpendapat bahwa Henrikh Mkhitaryan seharusnya mendapatkan kartu kuning kedua atas pelanggaran yang dilakukannya terhadap Lamine Yamal di dekat kotak penalti Inter Milan pada babak kedua.
Dengan kemenangan ini, Inter Milan berhak melaju ke babak final Liga Champions dan akan berhadapan dengan Paris Saint-Germain (PSG) di Allianz Arena, Munich, pada tanggal 31 Mei mendatang. Bagi Inter Milan, ini merupakan final Liga Champions kedua dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2023, mereka harus mengakui keunggulan Manchester City yang dilatih oleh Pep Guardiola di Istanbul.
- Keputusan Wasit Kontroversial
- Kekecewaan Pemain Barcelona
- Unggahan Instagram Gavi
- Optimisme Menuju Masa Depan
- Komentar Pedri
- Final Liga Champions Inter Milan vs PSG