Remaja Pangandaran Dikirim ke Barak Militer Akibat Kenakalan Remaja yang Meresahkan
Seorang pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 1 Pangandaran, Jawa Barat, kini menjalani pembinaan di barak militer Rindam III Siliwangi, Bandung. Keputusan ini diambil atas permintaan pihak keluarga yang merasa resah dengan perilaku remaja tersebut yang dinilai sudah di luar batas.
Menurut keterangan yang diperoleh, siswa tersebut memiliki catatan perilaku yang kurang baik sejak masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP). Tindakan indisipliner seperti sering membolos, terlibat perkelahian, hingga bergabung dengan kelompok bermotor (geng motor) menjadi alasan utama kekhawatiran orang tua. Bahkan, yang lebih memprihatinkan, siswa tersebut dilaporkan pernah melakukan tindakan kekerasan terhadap orang tuanya.
Pihak sekolah, melalui Kepala SMAN 1 Pangandaran, Sukirman, membenarkan informasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa sekolah telah berupaya melakukan berbagai langkah pembinaan, mulai dari pendekatan konseling oleh guru Bimbingan Konseling (BK) hingga pemanggilan orang tua siswa. Namun, upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan. Justru, pihak orang tua siswa yang berinisiatif untuk menitipkan anak mereka ke barak militer dengan harapan dapat mendisiplinkan dan memperbaiki karakter siswa tersebut.
"Pihak sekolah sudah menasehati, memanggil orangtua, pembinaan oleh BK. Saat orangtua dipanggil malah (menyampaikan) alhamdulillah bisa dititip ke sana (barak). Orangtua bahkan inginnya langsung dijemput oleh TNI dari sana (Bandung)," ujar Sukirman.
Sebelum mengambil keputusan mengirim siswa ke barak militer, pihak sekolah melakukan pendataan terhadap siswa-siswa yang memiliki masalah perilaku. Dari hasil pendataan, terdapat delapan siswa yang masuk dalam daftar tersebut. Pihak sekolah kemudian mengumpulkan orang tua dari kedelapan siswa tersebut untuk meminta persetujuan terkait rencana pengiriman ke barak militer. Namun, dari delapan orang tua, hanya satu yang bersedia dan memberikan izin. Tujuh orang tua lainnya masih belum memberikan jawaban.
Sukirman menambahkan bahwa pengiriman siswa ke barak militer ini dilakukan atas dasar kesadaran dan keinginan orang tua, tanpa adanya paksaan dari pihak sekolah. Orang tua siswa yang bersangkutan bahkan menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak sekolah atas solusi yang ditawarkan. Siswa tersebut diantar langsung ke Rindam Siliwangi oleh orang tua dan staf kesiswaan sekolah. Diharapkan, melalui pelatihan semi militer ini, siswa tersebut dapat belajar disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki karakter yang lebih baik.
"Tujuannya mendisiplinkan," pungkas Sukirman.
Berikut adalah poin-poin penting dari kejadian ini:
- Seorang siswa SMAN 1 Pangandaran dikirim ke barak militer Rindam III Siliwangi, Bandung.
- Keputusan ini diambil atas permintaan orang tua siswa.
- Siswa tersebut memiliki catatan perilaku buruk, termasuk sering membolos, berkelahi, dan terlibat geng motor.
- Pihak sekolah telah melakukan berbagai upaya pembinaan, namun tidak berhasil.
- Orang tua berharap pelatihan militer dapat mendisiplinkan dan memperbaiki karakter siswa.