Antisipasi Banjir Jakarta, Pengerukan Kali Ciliwung Dikebut

Pemerintah Kota Jakarta Selatan terus berupaya meminimalkan risiko banjir di wilayahnya dengan mempercepat pengerukan Kali Ciliwung. Tindakan ini merupakan respons terhadap potensi banjir besar, berkaca pada pengalaman tahun 2020 yang lalu.

Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan, Kamis (8/5/2025), mengerahkan personel dan alat berat untuk membersihkan sedimen dan sampah yang menumpuk di sepanjang Kali Ciliwung, khususnya di segmen Bukit Duri, Tebet. Kepala Suku Dinas SDA Jakarta Selatan, Santo, menyatakan bahwa pengerukan ini bertujuan untuk mencegah luapan air yang dapat berdampak buruk bagi warga, terutama yang tinggal di kawasan padat penduduk di sekitar sungai.

"Kami tidak ingin kejadian banjir besar tahun 2020 terulang kembali. Saat itu, air meluap dari Kali Ciliwung pada malam hari dan menyebabkan kerusakan yang signifikan. Oleh karena itu, kami mengambil langkah proaktif dengan melakukan pengerukan ini," tegas Santo.

Upaya pengerukan ini difokuskan pada area yang berpotensi menjadi titik rawan banjir, termasuk wilayah perbatasan Kampung Pulo, Jakarta Timur. Proyek ini telah dimulai sejak Januari 2025, dengan target pengerukan sepanjang 2,1 kilometer, dimulai dari Jalan KH Abdul Syafei.

Dalam pelaksanaannya, SDA Jakarta Selatan mengerahkan tim yang terdiri dari 150 petugas pasukan biru dan 10 personel PPSU. Mereka didukung oleh lima unit ekskavator dan 12 truk pengangkut untuk memindahkan material hasil pengerukan.

"Hingga saat ini, kami telah mengeruk sekitar 6.000 meter kubik sedimen dari Kali Ciliwung. Target kami adalah 11.000 meter kubik. Jika tidak ada kendala, pengerukan ini diharapkan selesai pada bulan Agustus," jelas Santo.

Material lumpur dan sampah yang terkumpul dipindahkan sementara ke lokasi transit, sebelum kemudian diangkut ke Ancol pada malam hari. Hal ini dilakukan untuk meminimalkan gangguan terhadap aktivitas warga di siang hari.

Santo juga menekankan pentingnya koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) dalam pelaksanaan pengerukan ini. "Kami terus berkoordinasi dengan BBWSCC untuk memastikan bahwa pengerukan ini dilakukan sesuai dengan prosedur dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan," pungkasnya.

Dengan pengerukan Kali Ciliwung ini, Pemerintah Kota Jakarta Selatan berharap dapat mengurangi risiko banjir dan memberikan rasa aman bagi warga yang tinggal di sekitar sungai.