Lesunya Pasar Domestik, Polytron Alihkan Fokus ke Ekspor Motor Listrik

Pasar motor listrik di Indonesia tengah menghadapi tantangan serius. Ketidakpastian kebijakan subsidi kendaraan listrik dari pemerintah menjadi faktor utama penyebab penurunan minat beli masyarakat. Kondisi ini memaksa para produsen untuk memutar otak mencari strategi alternatif guna menjaga kelangsungan bisnis.

Polytron, salah satu merek otomotif nasional, mengambil langkah berani dengan membidik pasar ekspor. Direktur Komersial Polytron, Tekno Wibowo, mengungkapkan bahwa beberapa negara telah menunjukkan ketertarikan terhadap motor listrik Polytron.

"Kita sedang menjajaki beberapa peluang ekspor," ujar Tekno baru-baru ini di Jakarta. "Beberapa negara seperti Maldives, Thailand, dan bahkan Vietnam menunjukkan potensi yang menjanjikan."

Penurunan penjualan motor listrik di dalam negeri sangat terasa. Tekno menjelaskan bahwa penjualan Polytron mengalami penurunan hingga 50% dibandingkan tahun sebelumnya. Ketidakjelasan mengenai keberlanjutan program subsidi membuat konsumen menunda pembelian, menunggu kepastian harga yang lebih terjangkau.

Tekno menekankan pentingnya informasi yang jelas mengenai insentif kendaraan listrik. Bukan hanya konsumen, pelaku industri juga membutuhkan kepastian ini untuk menyusun strategi bisnis yang tepat. Tanpa kejelasan, investasi dan pengembangan produk menjadi terhambat.

Senada dengan Polytron, Ketua Aismoli (Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia), Budi Setyadi, membenarkan adanya penurunan signifikan dalam penjualan motor listrik. Meski belum memiliki data angka yang pasti, Budi memperkirakan penurunan penjualan di kuartal pertama mencapai 60-70%. Bahkan, beberapa perusahaan mengalami penurunan hingga 80%.

"Jika sebelumnya perusahaan mampu menjual 100 unit motor listrik, sekarang hanya mampu menjual sekitar 25 unit," jelas Budi. "Penurunan ini sangat memukul industri motor listrik."

Kondisi ini menjadi alarm bagi pemerintah untuk segera mengambil tindakan. Kejelasan kebijakan subsidi sangat krusial untuk memulihkan kepercayaan konsumen dan mendorong pertumbuhan industri motor listrik di Indonesia. Sementara itu, langkah Polytron untuk membidik pasar ekspor menjadi angin segar di tengah lesunya pasar domestik.