Aksi Unjuk Rasa Mahasiswa di Dompu Berujung Anarkis, Kendaraan Pemerintah Dirusak dan Fasilitas Publik Dibakar

Aksi unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis (8/5/2025) berujung ricuh. Demonstrasi yang awalnya berjalan damai berubah menjadi tindakan anarkis yang mengakibatkan kerusakan fasilitas publik dan kendaraan dinas.

Para mahasiswa menyampaikan sejumlah tuntutan kepada pemerintah daerah, diantaranya:

  • Pembangunan asrama mahasiswa untuk menunjang kebutuhan tempat tinggal mahasiswa dari luar daerah.
  • Penyediaan program beasiswa yang lebih luas dan inklusif bagi mahasiswa berprestasi dan kurang mampu.
  • Penciptaan lapangan kerja yang lebih banyak bagi lulusan perguruan tinggi di Kabupaten Dompu.
  • Pemerataan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh sekolah, memastikan semua siswa mendapatkan asupan gizi yang cukup.
  • Peningkatan status salah satu perguruan tinggi di Dompu menjadi universitas, guna meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di daerah.

Kejadian bermula ketika Kabag Ekonomi Setda Dompu, Soekarno, melintas di Cabang Samada menggunakan mobil dinas dengan nomor polisi EA 67 R. Sekelompok mahasiswa yang tengah berdemonstrasi langsung menghentikan kendaraan tersebut. Tanpa peringatan, mereka naik ke atas mobil dan melompat-lompat, menyebabkan kerusakan pada bagian kabin. Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Dompu, Yani Hartono, kerusakan mobil hanya berupa penyok akibat dinaiki dan diinjak-injak.

Tidak berhenti di situ, aksi demonstrasi kemudian berlanjut ke halaman Kantor Bupati Dompu. Di tengah orasi yang sedang berlangsung, beberapa mahasiswa melakukan tindakan provokatif dengan membakar tangga podium yang biasa digunakan untuk upacara. Api sempat membesar, namun berhasil dipadamkan oleh petugas keamanan.

Yani Hartono menambahkan, setelah perwakilan mahasiswa ditemui oleh Wakil Bupati Dompu dan dilakukan dialog, massa demonstran akhirnya membubarkan diri. Pihak kepolisian saat ini tengah melakukan penyelidikan terkait aksi perusakan dan pembakaran yang terjadi untuk mengidentifikasi pelaku dan motif di balik tindakan anarkis tersebut. Pemerintah daerah menyayangkan insiden ini dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali di masa mendatang.