Razia Ponsel Picu Bentrokan di Lapas Narkotika Muara Beliti
Bentrokan pecah di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Musi Rawas, Sumatera Selatan, pada Kamis (8/5/2025). Insiden ini diduga dipicu oleh razia ponsel yang dilakukan oleh petugas lapas. Ketegangan memuncak sekitar pukul 10.00 WIB di area Jalinsum KM 19, Kecamatan Muara Beliti.
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Muara Beliti, Ronald Heru Praptama, menjelaskan bahwa kericuhan bermula dari operasi penertiban ponsel yang dilakukan pada Rabu (7/5/2025) malam. Dalam razia tersebut, petugas menyita 54 unit ponsel dari kamar tahanan di Blok Bangau. "Razia awal dilakukan sekitar pukul 7 malam di Blok Bangau, dan kami berhasil mengamankan 54 handphone dari para tahanan," ungkap Ronald.
Menurut Ronald, setelah apel pagi pada pukul 08.00 WIB, petugas kembali mengidentifikasi adanya tahanan yang masih menyimpan ponsel. Hal ini mendorong dilakukannya razia lanjutan di Blok Bangau, yang kemudian diperluas ke empat kamar lainnya dan Blok Angsa. "Saat melakukan razia di blok sebelah (Bangau), tiba-tiba terjadi kericuhan. Kami segera menghentikan razia dan fokus menangani kerusuhan di Blok Bangau," jelasnya.
Setelah mengamankan area tersebut, pihak lapas berkoordinasi dengan Polres Musi Rawas, Kodim, dan Brimob untuk membantu mengatasi kerusuhan. Ronald menyatakan bahwa kericuhan berhasil diredam sekitar pukul 11.00 WIB. "Jumlah napi yang terlibat dalam kericuhan masih belum diketahui pasti, namun total penghuni lapas ini mencapai 1.069 orang. Syukurnya, tidak ada korban jiwa dan tidak ada tahanan yang melarikan diri," imbuhnya.
Kapolres Musi Rawas, AKBP Agung Adhitya Prananta, mengonfirmasi bahwa situasi di lapas saat ini telah aman dan terkendali. Pihaknya sedang melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab utama kerusuhan tersebut. "Situasi sudah kondusif dan kami sedang melakukan investigasi untuk mengetahui penyebab kericuhan ini," ujar Agung.
Agung juga menegaskan bahwa tidak ada petugas maupun warga sipil yang disandera selama insiden tersebut. "Saya tegaskan kembali, tidak ada petugas atau pegawai yang disandera dalam kerusuhan ini," pungkasnya.