Persiapan Intensif Layanan Haji di Makkah Sambut Kedatangan Jemaah dari Madinah

Makkah Siap Menyambut Kedatangan Jemaah Haji Indonesia dari Madinah

Jelang kedatangan gelombang jemaah haji Indonesia dari Madinah, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi terus mematangkan persiapan layanan di Makkah. Fokus utama adalah memastikan kenyamanan dan kelancaran ibadah bagi seluruh jemaah, terutama menjelang puncak haji.

Akomodasi dan Konsumsi Terjamin

Pihak berwenang telah menyiapkan 205 hotel yang tersebar di berbagai wilayah Makkah, termasuk Syisyah, Misfalah, Jarwal, dan Raudhah. Lokasi hotel terjauh hanya berjarak 4,5 kilometer dari Masjidil Haram. Setiap hotel telah melalui serangkaian pemeriksaan ketat untuk memastikan fasilitas, kebersihan, dan kenyamanan sesuai standar. Jemaah haji akan mendapatkan pelayanan konsumsi sebanyak tiga kali sehari, atau total 84 kali selama berada di Makkah, untuk menjaga asupan gizi mereka selama beribadah.

Transportasi dan Mobilitas

Guna mendukung mobilitas jemaah, terutama lansia dan berkebutuhan khusus, layanan bus shalawat akan beroperasi 24 jam. Bus ini akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya secara berkelanjutan. Layanan ini sangat penting untuk memfasilitasi pergerakan jemaah, terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan berjalan jauh.

Pemberangkatan Bertahap dari Madinah

Pemberangkatan jemaah haji dari Madinah ke Makkah dilakukan secara bertahap. Jemaah yang telah menyelesaikan ibadah sunnah di Masjid Nabawi akan diberangkatkan dengan perjalanan darat yang memakan waktu sekitar 6-7 jam. Kementerian Agama mengimbau jemaah untuk mengenakan kain ihram dan mandi sunnah dari hotel di Madinah guna menghemat waktu saat transit di Masjid Dzulhulaifah (Bir Ali) untuk mengambil miqat.

Persiapan Miqat di Bir Ali

Karena waktu di Bir Ali sangat terbatas, sekitar 30 menit, jemaah disarankan untuk berwudhu dari hotel. Bagi jemaah lansia dan yang sakit, niat ihram dapat dilakukan di dalam bus tanpa perlu turun dan melaksanakan shalat sunnah di masjid.

Kedatangan di Makkah dan Pelaksanaan Umrah Wajib

Setibanya di Makkah, jemaah akan melaksanakan umrah wajib sebagai bagian dari rangkaian ibadah haji Tamattu'. Petugas haji akan mendampingi pelaksanaan umrah, memberikan bimbingan manasik, dan memastikan kondisi kesehatan jemaah tetap terjaga. Kementerian Agama mengimbau jemaah untuk menjaga kesehatan, menggunakan alas kaki saat beraktivitas, dan menyimpan dokumen penting dengan aman. Mengingat suhu di Makkah yang cukup tinggi, jemaah diimbau untuk mengurangi aktivitas di luar ibadah.

Imbauan untuk Menghindari Haji Ilegal

Kementerian Agama juga mengimbau jemaah untuk tidak tergiur dengan tawaran haji ilegal. Haji non-prosedural berisiko tinggi, tidak hanya karena tidak mendapatkan layanan resmi, tetapi juga berpotensi terkena sanksi hukum dari otoritas Arab Saudi. Pemerintah terus berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia agar dapat menjalankan ibadah dengan aman, nyaman, dan sesuai dengan tuntunan agama.

Kedatangan Jemaah di Tanah Suci

Hingga saat ini, lebih dari seratus kloter dengan puluhan ribu jemaah telah tiba di Tanah Suci, dan proses kedatangan terus berlangsung dengan lancar berkat kerjasama antara petugas, pemerintah, dan kedisiplinan jemaah.