Luapan Kali Sodetan Akibatkan Banjir di Kalibata, Beberapa Kendaraan Warga Hanyut

Bencana banjir melanda permukiman warga di RT 08/RW 08, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (6/5/2025) siang, setelah Kali Sodetan meluap dan merobohkan tembok beton pembatas. Akibat kejadian ini, sejumlah warga mengalami kerugian materiil, termasuk hanyutnya kendaraan bermotor.

Tatang (64), seorang warga setempat, mengungkapkan bahwa sepeda motor miliknya serta dagangan kelapa turut terseret arus banjir yang deras. Menurutnya, setidaknya tiga sepeda motor yang terparkir di sekitar gang menuju RT 08/RW 08 ikut menjadi korban keganasan banjir.

"Motor saya yang berwarna biru itu ikut terbawa arus. Bahkan sampai terbalik dan menumpuk dengan motor lainnya," ujar Tatang, yang ditemui di dekat warung kelapa miliknya yang tidak jauh dari lokasi tembok yang jebol.

Saat banjir melanda, kepanikan melanda Tatang. Dalam sekejap, sepeda motor yang terparkir di gang masuk rumah warga langsung terseret banjir yang datang tiba-tiba.

"Saya sudah tidak bisa menyelamatkan apa-apa lagi. Motor saja sampai tidak terpikirkan, tiba-tiba sudah hanyut terbawa arus," jelasnya dengan nada prihatin.

Kini, sepeda motor milik Tatang yang hanyut terbawa arus banjir masih belum dapat digunakan, meskipun kondisinya sudah mengering.

Selain sepeda motor, dagangan kelapa muda milik Tatang juga menjadi korban keganasan banjir. Kelapa-kelapa yang tersimpan di rak pendek di depan kedainya dengan mudah tersapu oleh arus banjir yang deras.

Musharoh (47), istri Tatang, menuturkan bahwa beberapa warga yang tidak dikenalnya sempat mengembalikan kelapa muda dagangannya yang terdampar di sekitar rumah warga.

"Ada warga yang mengembalikan kelapa dagangan kami, katanya ditemukan tersangkut di rumah mereka. Bahkan, ada petugas kelurahan yang ikut mengembalikan kelapa, padahal kami tidak kenal. Kelapanya terbawa cukup jauh," ungkap Musharoh.

Hujan deras yang mengguyur Jakarta Selatan pada Rabu siang menjadi penyebab utama meluapnya Kali Sodetan, hingga akhirnya merobohkan tembok beton pembatas.

"Terjadi luapan Kali Sodetan akibat jebolnya tanggul, yang disebabkan oleh hujan dengan intensitas yang sangat lebat," kata Yohan, seorang saksi mata, saat dikonfirmasi.

Tanpa adanya tembok yang berfungsi sebagai penahan, air Kali Sodetan dengan mudah menerjang permukiman warga, menyebabkan kerusakan yang signifikan.

Para pedagang yang biasa berjualan di depan tembok juga turut merasakan dampak dari kejadian ini. Gerobak dagangan mereka hancur tertimpa reruntuhan tembok yang roboh.

Menurut penuturan warga sekitar, kejadian serupa sebenarnya bukan pertama kali terjadi. Setahun sebelumnya, tembok yang dibangun oleh pihak Nifarro Apartment & Office juga pernah jebol akibat banjir.

"Dulu, di sebelah sini, airnya sangat bau, seperti air septic tank. Baunya sangat tidak sedap, dan warnanya juga hitam," ungkap Ika (37), seorang pedagang yang berjualan di seberang tembok tersebut.

Namun, kerusakan yang dialami warga kali ini dinilai jauh lebih parah dibandingkan dengan kejadian sebelumnya.